Awal Mula Menjadi Penerjemah. Tahun 2009-2010, saya bekerja sebagai seorang pegawai di sebuah lembaga konsultan lingkungan di kota Bogor. Dalam kurun waktu tersebut, saya ditugasi sebagai Koordinator Departemen Outreach dengan tugas menangani kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan terkait dengan Corporate Social Responsibility, menangani dokumen perusahaan yang berbahasa Inggris, dan sejumlah tugas lain yang ditugaskan oleh perusahaan kepada saya.

Perusahaan tempat saya bekerja ini banyak menghasilkan laporan-laporan yang harus dituliskan dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dinilai memiliki kemampuan lebih dalam berbahasa Inggris, perusahaan kemudian mempercayai saya untuk menangani tugas ini. Sekali-kali, saya diberikan kesempatan untuk menerjemahkan dokumen perusahaan.

Tahun 2010, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya ke tingkat Master di kota yang sama. Karena saya ingin fokus pada studi, kemudian saya memutuskan untuk resign dari perusahaan ini. Alhamdulillah, di sela-sela kegiatan saya menjadi mahasiswa, saya masih diberikan kepercayaan oleh perusahaan untuk menjadi research associate dan membantu menerjemahkan dokumen-dokumen perusahaan.

Berawal dari sini, saya kemudian mulai karir menjadi penerjemah dokumen khususnya dokumen lingkungan, pertanian, bisnis, manajemen, dan lain-lain. Selain perusahaan tempat saya bekerja dulu, ada juga beberapa perusahaan yang mulai menggunakan jasa saya. Tidak hanya perusahaan saja, namun ada juga perorangan. Misalnya, ada seorang kandidat master dan doktor yang membutuhkan bantuan untuk menerjemahkan tesis atau disertasi mereka.

Kira-kira sudah 4 tahun saya menjalaninya dan saya sangat menikmati profesi menjadi penerjemah.



Kategori: Terjemahan

18 Komentar

Maureen · 18/01/2015 pada 10:01 am

Wah seru ya Mak! Saya juga kadang suka bantu-bantu terjemahin dokumen dulu waktu masih kerja kantoran dan sekarang juga kadang nerima dari keluarga hahaha tapi saya belum berani jadi penterjemah ‘resmi’. Sukses ya Mak!

    Armita Fibriyanti · 18/01/2015 pada 10:07 am

    iya seru banget mak. bisa sambil kerja dari rumah dan gak perlu ‘ngantor’. makasih ya mak doanya

ophi ziadah · 18/01/2015 pada 10:25 am

Waah seru mak…sering terpikir bisa punya pekerjaan yg bs mengatur jadwal kerja sendiri spt ini dan tidak terpaku oleh jadwal harian. Pun bisa menjadi manager bagi diri sendiri tdk diatur2 orang terus hahaha.
Aku punya bakat apa yaa???*tanya diri sendiri*

    Armita Fibriyanti · 18/01/2015 pada 10:32 am

    iya alhamdulillahh… aku juga seneng banget mak mulai profesi jadi penerjemah ini. Yakin deh Mak Ophi pasti punya bakat juga..

m_rifqi_s · 18/01/2015 pada 12:36 pm

Kalau udah seneng sama pekerjaan pasti bawaannya enak terus 🙂

dsismyname · 18/01/2015 pada 1:37 pm

cerita saya agak mirip. dulu saya editor komik korea. setelah kontrak selesai, saya masih dipercaya untuk menerjemahkan atau menyunting komik-komik di kantor itu. sekarang juga lagi merintis jadi penerjemah selain komik dan bahasa korea. ^^ sukses selalu, mbak! ^^

Dian Rustya · 19/01/2015 pada 12:53 am

Wwwaaaahh pekerjaannya menyenangkan ya mbak ^_^

    Armita Fibriyanti · 19/01/2015 pada 1:22 am

    Alhamdulillah Mba Dian. Semoga tetap bisa mempertahankan profesi ini ya.

Shenisa · 16/12/2018 pada 3:17 pm

Saya mantan penerjemah pas lulus kuliah dulu. Selama menjadi penerjemah skill bahasa Inggris saya meningkat banget hehe.

(Pernah) Frustasi | ARMITA FIBRIYANTI · 02/02/2015 pada 7:18 pm

[…] bahwa aku juga adalah seorang penerjemah dokumen untuk pasangan Bahasa Indonesia-Bahasa Inggris. Awal cerita menjadi penerjemah, pernah aku ceritakan di blog ini […]

Suka Duka Menjadi Seorang Konsultan Nama Bayi – Armita Fibriyanti · 07/12/2016 pada 9:46 am

[…] Baca: Awal Mula Menjadi Penerjemah […]

#MemesonaItu Ketika Mampu Ikhlas dan Berdamai Dengan Keadaan – Armita Fibriyanti · 10/04/2017 pada 4:15 pm

[…] Baca: Awal Mula Menjadi Penerjemah […]

Cerita Mudik Lebaran Tahun 2017 – Armita Fibriyanti · 01/07/2017 pada 8:01 am

[…] Baca: Awal Mula Menjadi Penerjemah […]

Bekal Makan Siang Suami dan Pertolongan Grab - Armita Fibriyanti · 28/11/2018 pada 11:37 am

[…] Baca: Awal Mula Menjadi Penerjemah […]

Cirebon yang Mengundang untuk Kembali - Armita Fibriyanti · 26/12/2018 pada 7:02 am

[…] Baca: Awal Mula Menjadi Penerjemah […]

Survei Biaya Melahirkan di Rumah Sakit Al Islam Bandung - Armita Fibriyanti · 25/10/2020 pada 5:35 pm

[…] Baca: Awal Mula Menjadi Penerjemah […]

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.