Membaca tulisan Dessy sang Ibu Jerapah yang bercerita tentang kehidupannya sebagai ibu tunggal dari Ahza membuat saya deg-degan, berusaha membaca setiap tulisannya dari awal sampai akhir. Tidak ingin terlewat satu baris pun. Tulisannya begitu kuat seperti mencerminkan kekuatannya dan juga kekuatan para single moms yang lain.

Menjadi ikhlas, berdamai dengan keadaan, dan mampu memaafkan atas apa yang telah terjadi di masa lalu memang tidak mudah. Pasti ada naik turunnya. Alhamdulillah Dessy sekarang sudah berhasil move on dan sekarang sedang berkutat dengan kesibukan barunya sebagai seorang pendidik.

Baca tulisan Dessy ya: Cantik dari Hati

Sebenarnya saya pribadi tidak terlalu banyak memiliki pengalaman dengan para pejuang hebat seperti Dessy ini. Makanya dengan membaca kisah-kisah perjuangan Dessy saya jadi mendapat banyak informasi bagaimana kisah perjuangan healing mereka, bagaimana mereka terus berbahagia membesarkan anak-anaknya meski tanpa sosok suami, bagaimana mereka saling menguatkan satu sama lain. Terima kasih untuk Dessy dan teman-teman single moms yang sudah mau berbagi kisahnya di blog. Kalian hebat, kalian kuat!

Di kehidupan nyata, saya melihat sosok Uwa/Budhe saya yang menjadi seorang ibu tunggal. Beliau menjadi ibu tunggal kira-kira sejak 19-20 tahun yang lalu. Suaminya (Pakdhe saya) meninggal karena penyakit hepatitis. Sejak saat itu, Budhe saya berjuang sendiri bersama dua anak perempuannya, kakak-kakak sepupu saya. Budhe memutuskan untuk tidak menikah lagi sampai sekarang. Bahkan ketika anaknya sudah menikah, Budhe pun tetap nyaman hidup sendiri.

Untuk menghidupi keluarganya, Budhe membuka warung sembako di depan rumahnya. Walaupun warungnya kecil tapi mampu menghidupi. Alhamdulillah Budhe juga menerima uang tunjangan dari negara karena kebetulan Pakdhe saya dulu sebelum meninggal beliau bekerja sebagai seorang PNS.

Saya tau Budhe berjibaku membesarkan anak-anaknya, banting tulang membiayai sekolah anak-anaknya sampai kuliah. Sekarang anaknya yang bungsu sudah lulus dan bekerja sebagai perawat. Namun anaknya yang pertama  meninggal sekitar 3 tahun sejak meninggalnya Pakdhe karena sakit juga. Seingat saya kakak sepupu menderita sakit jantung.

Sekarang kondisi keluarga Budhe sudah membaik dan stabil. Budhe ikut anaknya yang bungsu. Menikmati hari tuanya sambil mengasuh cucu satu-satunya. Sesekali saya sempatkan untuk datang menengok karena rumah tinggal kami jaraknya tidak terlalu jauh. Dengan menengoknya, semoga tali silaturahmi kami tetap terjalin, semoga kedatangan kami juga mampu menyumbangkan kebahagiaan dan keceriaan.

Doa saya untuk Budhe, Dessy dan seluruh single moms semoga Allah terus menguatkan jiwa-jiwa kalian, membahagiakan kalian dengan cara terbaik yang Allah pilih, dan melindungi kalian dari kesulitan-kesulitan. Aamiin.


12 Komentar

enci harmoni · 26/10/2016 pada 4:10 pm

hiks, ibu saya sempat mengasuh kami 4 orang anaknya tanpa suami mak, sedih baca tulisan ini

    Armita Fibriyanti · 26/10/2016 pada 4:22 pm

    Yang kuat ya Mbak, percayalah setelah ini akan ada kebaikan-kebaikan yang turun dengan ajaib 🙂

Nurin Ainistikmalia · 26/10/2016 pada 7:09 pm

Para single mom yang kuat dan sabar selalu menginspirasi. Saya jadi ikut terenyuh baca cerita ini.

nur rochma · 27/10/2016 pada 8:21 am

Saya salut kepada para single moms yang berjuang demi keluarganya. Mereka ada disekitar kita dan begitu kuat.

Ibu Jerapah · 30/10/2016 pada 12:05 pm

teh.. maaf baru sempat ninggalin jejak.. hihi 🙂
makasih ya teh..
aamiin untuk doanya..
doa yang terbaik juga untuk teteh dan keluarga..
semoga kita semua bisa jadi orangtua terbaik untuk anak-anak kita ya, teh..
cemunguuttt 😀

indah nuria savitri (@indahnuria) · 08/11/2016 pada 4:01 am

aamiiin YRA..semoga Allah selalu memudahkan segala urusannya…Tidak mudah menjadi single mom ya mbaaa

Btw, ikutan GA aku tentang kampanye kesadaran akan bahaya kanker payudara yuk. Cek di blogku ya..Hadiahnya jutaan Rupiah dan banyak lagi :), DL 10 Nov 2016. Semoga berkenaaan ..

Ngapak · 14/11/2016 pada 8:58 am

Semoga para single mom selalu diberi kekuatan dan ketabahan hati ya Alloh..

Efi Fitriyyah · 01/01/2017 pada 8:44 pm

Semoga para single moms tetap punya energi yang tidak pernah habis untuk bertahan buat anak-anak dan keluarganya ya, Mit.

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.