Jaman sekarang, mau bisnis itu kudu kreatif. Tidak melulu berbisnis produk, kini berbisnis jasa juga makin marak. Bisnis jasa pun semakin kreatif. Hal yang seolah sepele harus mampu disulap menjadi ‘sesuatu’. Apalagi dunia yang semakin tanpa batas, terus menunjang kebutuhan bisnis ‘tanpa toko’. Itulah yang sekarang akrab disebut dengan istilah toko online.

Kemampuan melek internet jaman sekarang emang menjadi kebutuhan yang wajib. Perempuan pengelola rumah tanggapun yang setiap hari ada dirumah bisa kok berkarya dari dalam rumah (stay at home mom as working mom). Ya itu tadi, dengan berbisnis online.

 >> Pilihan jatuh pada warung online.

Setuju ya kalau tugas utama istri adalah melayani suami (dan keluarganya). Mestinya, keberadaan perempuan harus banyak di rumah daripada di luar rumah. Berdasar itulah, saya sudah sejak tiga tahun belakangan ini saya sering mangkal di depan komputer menggarap warung online saya. Memang belum besar dan tenar, tapi lumayan loh buat kegiatan dan nambah-nambah uang saku untuk nutupin belanja keluarga. Adalah Name For You (NFY), bisnis jasa online pembuatan nama bayi dan nama perusahaan yang resmi saya kelola di sela-sela waktu mengasuh bayi (dan suami).

Perempuan berbisnis dari rumah

Kenapa perempuan mesti online sih? Begini saudara-saudara.

  1. Masalah ijin. Restu suami. Kegiatan sehari-hari saya yang utama adalah mengasuh anak pertama yaitu Akmal (baru satu, rencana mau nambah lagi ). Sekali-kali saya keluar rumah, ngurus administrasi rumah tangga (baca: mall, bank, kantor pos, pasar dsb). Kayak Ibu-ibu rumah tangga normal yang lain. Sekali-kali ikutan kuis dan giveaway juga. Lumayan lah, buat bantuin suami. Jadi, klien utama saya sekarang adalah anak dan suami. Sekarang saya ditugaskan suami untuk fokus ke anak. Suami juga belum mengijinkan saya kerja di luar rumah, jadi saya kerjanya dari dalam rumah. Belum tega ninggalin bayi yang baru berumur 4 bulan. Sambil ngasuh anak, saya sambil buka warung online. Biar warungnya berkah, saya nurutin suami untuk tinggal di rumah jadi saya buka yang online. Nah ada baiknya, jika perempuan mau membuka usaha, komunikasikan dengan suami agar tidak terjadi salah paham di kemudian hari. Surganya istri kan ada di tangan suami. Turuti perintah suami sepanjang itu baik. Insya Allah gak repot kok kalau di komunikasikan.
  2. Dunia yang makin tidak berbatas (borderless). Akses bisa dari mana saja. Sekarang, semua orang bisa dengan mudah mendapatkan info hanya sekali klik di internet. Klien bisa dari mana-mana. Gak cuma dari wilayah Indonesia, kemungkinan bisa bakalan go internasional *ngarep*. Mau di angkot, di rumah, di kantor, maupun di kamar kecil, orang sudah bisa terhubung ke dunia luas.
  3. Tidak perlu sewa toko atau buka bangunan baru buat jualan. Sewa toko/beli baru harganya kan tidak murah. Jika ada yang gratis bisa buka dari rumah sendiri, mengapa harus keluar dan berbayar?
  4. Toko tidak harus buka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Kalau di warung online, saya bisa buka 24 jam.

Cocok kan ya bisnis online untuk perempuan. Tetap bisa punya kegiatan tambahan di samping kegiatan utama. Ada penghasilan tambahan diantara gaji utama dari suami. Tetap terjaga kehormatan tanpa perlu keluyuran di jalan.

Lantas bagaimana jika ada perempuan yang harus bekerja di luar rumah? Menurut saya, tidak apa-apa juga sih. Sepanjang restu suami ada di tangan (bagi yang sudah menikah) atau di ijinkan orang tua (jika masih single). Boleh-boleh saja dengan niatan membantu suami untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Banyak juga sekarang perempuan yang kerja di luar rumah tapi juga punya bisnis online. Balik ke rumah, berperan lagi jadi ibu rumah tangga. Tuh kan, hebat ya perempuan, bisa berperan double dimana-mana.

Sekarang makin biasa kok, perempuan berbisnis dari rumah. Tapi masih ada aja loh perempuan yang belum tau gimana caranya mulai bisnis online ini. Kalau ada yang masih bingung gimana caranya membangun bisnis online, yuk kita belajar sama-sama.

>>Caranya?

1. Niat bekerja dari rumah. Kalau sudah niat, apapun yang akan terjadi nanti di sepanjang kita menjalankan bisnis, tidak mampu menghalangi usaha kita untuk terus berbisnis

2. Mencari sesuatu yang unik. Unik itu beda dari yang lain. Langkah mudahnya bisa di lakukan dengan meniru. Eits, tapi meniru bukan berarti menjiplak 100%. Lihat, amati dan modifikasi. Selain unik, ada baiknya perempuan mengambil bisnis yang enjoy, kreatif dan berdasar pada kemampuan knowledge. Jika kita enjoy/menikmati menjalankan bisnis kita, kata jenuh dan bosan pasti betah deh jauh-jauh dari kita.

3. Masa depan adalah apa yang kita rencanakan. Menyusun rencana bisnis ke depan memang di perlukan untuk membangun bisnis online. Sambil menyusun rencana yuk sambil perluas jaringan (networking).

 

4. Sediakan sarana dan prasarana. Namanya juga bisnis online. Perlu internet donk dan perangkatnya, misalnya komputer/laptop/tab, HP, telpon. Kalau gak punya modem atau sumber internet lain di rumah, bisa numpang ke warnet. Jangan lupa bayar ya Mom.. hehe 🙂

5. Jalankan. Kita harus GO biar bisnis ON, kita perlu ACTION biar bisnis makin UP. Kalau kita sudah usaha semaksimal mungkin, biarkannya dunia internet mengambil perannya.

6. Pada awalnya, mungkin tidak terlalu banyak pelanggan yang datang dan pendapatan juga masih minim. Banyak perempuan yang maunya bisnis instans, uang datang dengan cepat tanpa usaha lebih. Sudah keluar uang banyak, eh tau-tau gagal karena patah semangat. Tapi kita sebagai perempuan harus pantang menyerah, kerja keras, dan terus maju karena saya percaya bahwa big success comes from baby steps.

7. Review/evaluasi. Sebagai perempuan yang bekerja dari rumah dan memiliki anak, tidak berarti kita harus fokus terus ke bisnis tapi mengabaikan kepentingan anak. Pengalaman saya, saya baru bisa bekerja jika anak sudah tertidur lelap alias malam hari. Kalau siang hari, pasti ada aja yang harus dilakukan bersama anak. Sementara kalau malam, saya sudah mengantuk tapi harus mengerjakan order nama. Disinilah peran evaluasi itu. Perlu kita pikirkan apakah perlu untuk mempekerjakan baby sitter untuk membantu mengasuh anak di siang hari atau menitipkannya di Day Care/pre school. Review secara berkala juga perlu dilakukan untuk melihat perkembangan bisnis kita dan lebih memajukannya. Putuskan bagaimana kita sebagai perempuan akan menangani bisnis kita ke depan, apakah kita perlu menambah karyawan, meningkatkan pelayanan, menambah harga, dsb.

Yuk ah Mom, tidak perlu lama-lama lagi. Yuk kita perempuan bergerak sama-sama.


1 Komentar

Tips Belanja Kebutuhan Ramadhan - Armita Fibriyanti · 05/05/2018 pada 7:41 am

[…] Baca: Cara Memulai Bisnis Online bagi Ibu Rumah Tangga […]

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.