Halo.. Assalamu’alaikum WrWb.

Lebaran tahun 2017 ini terasa istimewa bagi saya dan keluarga. Pasalnya kami baru mudik lagi ke kampung halaman saya setelah tahun kemarin tidak sempat mudik ke rumah orang tua saya. Alhamdulillah akhirnya dapat kesempatan mudik juga. Allah Maha Baik 🙂

Ohya, tulisan blog ini ditulis saat saya masih di kampung untuk berlibur lebaran. Alhamdulillah, sesuatu banget bisa publish tulisan di blog diantara keriweuhan mudik lebaran sama keinginan untuk tidak membuat blog terlalu lama berdebu karena libur lebaran yang kelamaan. wekekek.

Tahun lalu, saya tidak mudik ke Purworejo. Untuk teman-teman yang baru pertama kali ke blog saya, Purworejo adalah daerah asal saya. Tempat saya lahir dan besar sampai lulus SMA.

Nah, pas tahun kemarin, kami mudiknya ke Subang, gantian mudiknya ke rumah mertua. Kami memang siklus mudik lebarannya dua tahun sekali, bergiliran. Tahun kemarin ke Subang maka tahun ini pulang mudiknya ke Purworejo. Insya Allah, begitu seterusnya, jika tidak ada halangan.

Beginilah kalau punya suami yang daerah asalnya tidak sama jadi saat-saat mudik seperti ini harus dibagi-bagi waktunya supaya adil dan semua kebagian jatah. Mungkin teman-teman yang jodohnya beda daerah memiliki siklus yang sama dengan saya, ya.

Ohya, selain itu, tahun kemarin juga orang tua saya ada acara di Bogor. Mereka diundang untuk bersilaturahmi bersama keluarga besannya (mertua adik saya). Kebetulan setelah acara tersebut selesai, Bapak juga ada jadwal kontrol mata pasca operasi glaukoma di RS Cicendo Bandung yang Bapak jalani beberapa minggu sebelum Lebaran tahun lalu. Jadi lebaran kemarin, malah orang tua yang datang ke rumah kami di Bandung.

Baca: Pengalaman Operasi Mata dengan BPJS

Mudik kami tahun ini diawali dengan dilema cuti lebaran suami. Di awal-awal puasa, ada kabar tersiar bahwa pegawai di kantor suami tidak boleh ambil cuti. Disitu kami mulai galau. Kalau gak boleh cuti, berarti kami nanti mudiknya mepet-mepet hari Lebaran. Yang mana kalau udah mepet Lebaran, pasti jalanan macet banget. Sementara kami mudik bawa dua balita piyik. Kasihan banget kalau mereka kudu kena macet berbelas-belas jam selama perjalanan Bandung – Purworejo. Kebayang anak-anak bakalan cranky di jalan.

Kalau saya, karena saya bekerja mandiri sebagai penerjemah dan konsultan nama bayi dan nama usaha dari rumah, saya bisa cuti kapan saja. Keputusan ada di tangan saya sendiri yang tidak perlu izin ke atasan karena pekerjaan bisa diselesaikan dari mana saja.

Baca: Awal Mula Menjadi Penerjemah

Diawal-awal puasa kemarin, kami sempat memikirkan strategi dan beberapa alternatif pilihan mudik. Beberapa pilihan sempat kami pertimbangkan supaya bisa mudik dengan nyaman bersama anak-anak.

Sampai akhirnya pas tengah-tengah bulan Ramadhan, suami pulang kerja bawa kabar gembira. Dia akhirnya dapat cuti, yeaayy! Dia lobi beberapa atasannya supaya mau memberikan izin cuti karena perjalanan kami mudik ini jauh banget, 350 km perjalanan darat dengan situasi membawa dua anak kecil. Lobi berhasil dan dia dapat izin cuti 3 hari. Lumayan banget, kan! Kami semua bisa mudik ke Purworejo lebih awal.

H-5 Lebaran, kami sudah berangkat dari rumah di Bandung. Sekitar pukul 2 siang kami start dari rumah. Sengaja kami berangkat mudik lebih awal supaya tidak kena macet. Kami mudik menggunakan mobil pribadi. Tips mudik lebaran menggunakan mobil sambil membawa bayi dan anak sudah pernah saya tuliskan di blog tahun lalu ya.

Baca: Tip Mudik Bersama Bayi dan Balita Menggunakan Mobil

Kalau lancar, perjalanan Bandung – Purworejo dengan menggunakan mobil itu bisa ditempuh sekitar 8-9 jam perjalanan. Alhamdulillah pas mudik kemarin, jalanan ramai lancar. Sudah terlihat beberapa pemudik di jalan baik yang naik motor ataupun naik mobil pribadi. Sudah banyak juga polisi dan petugas keamanan berjaga menertibkan arus lalu lintas.

Masjid

Mampir Masjid di Garut untuk Sholat Ashar

Setelah 11 jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga di rumah orang tua saya. Agak lama juga sebenarnya juga dari perjalanan normalnya, telat sekitar 2-3 jam. Ini karena kemarin kami sempat berhenti cukup lama di Cilacap untuk berbuka dan sholat magrib. Selain itu, perjalanan juga santai, suami nyetirnya gak ngebut-ngebut amat. Lagian memang tidak ada yang harus dikejar sih. Yang penting selamat sampai rumah, lambat sedikit gak papa.

Diawal tadi kan saya cerita bahwa kerjaan saya bisa di handle dari mana saja. Betul, Alhamdulillah begitu. Asalkan ada internet, pekerjaan bisa lancar jaya. Saat di mobil dalam perjalanan mudik kemarin, saya masih bisa pegang HP untuk menerima order pesanan nama bayi dan usaha. Begitupun saat sudah sampai di kampung orang tua, saya bisa buka laptop dan masih bisa mengerjakan order pesanan nama. Kalau kerjaan terjemahan sudah saya selesaikan pas pagi hari sebelum kami berangkat mudik. Alhamdulillah baru sekitar H-1 Lebaran, saya “tutup toko” sementara untuk libur lebaran.

Baca: Memutuskan Menjadi Freelancer, 5 Jenis Investasi Ini Adalah Modal Awal Saya

Selama perjalanan mudik dan selama di kampung ini, saya pakai provider internet dari XL yang sudah setia membersamai saya selama 13 tahun terakhir ini. Iya, ini nomor memang setia banget saya pakai dari awal kuliah dulu sampai sekarang. Pernah sampai saya bawa-bawa keluar negeri tapi nomornya terus aktif. Pernah juga nomornya sampai nonaktif gara-gara saya kelupaan isi pulsa sampai lewat masa tenggang. Tapi Alhamdulillah si nomor XL ini masih bisa terselamatkan.

Baca: Jangan Buru-Buru Buang Nomor Handphone yang Hangus, Coba Reaktivasi!

Dengan menggunakan provider XL, Alhamdulillah internetnya kenceng meski saya masih di kampung.Alhamdulillah kerjaan lancar, saya masih bisa balas chat order nama, unggah foto di sosial media, baca berita terbaru, bahkan ceki-ceki blog. Senangnyaaa… Ternyata sinyal XL di Purworejo dan sekitarnya kencang karena dekat rumah orang tua saya ada tower XL. :))

Ya sudah ya teman, sekian aja dulu cerita dari saya tentang kisah mudik lebaran tahun ini. Untuk semua teman-teman muslim pembaca blog armitafibri.com saya mengucapkan:

Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1438H. 

Taqobbalallahu minna wa minkum, semoga Allah SWT menerima amal ibadah dan puasa kita selama bulan suci ini, serta melimpahkan berkah dan rahmah-Nya di hari kemenangan.

Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua disampaikan lagi di Ramadhan tahun depan ya.

Aamiin. Terima kasih sudah baca ya. Teman-teman punya pengalaman apa nih selama mudik lebaran tahun ini?


This is a sponsored post, please read disclosure


10 Komentar

April Hamsa · 02/07/2017 pada 8:55 am

Selamat idul fitri, mohon maaf lahir butan jg Mbk Armita.
Wah jauh juga ya ternyata Bandung Purworejo itu 😀

Anjar Sundari · 02/07/2017 pada 11:22 am

Mohon maaf lahir dan batin ya mbak Armita 🙂

Alhamdulillah ya mbak akhirnya tahun ini bisa mudik ke Purworejo, pasti senang deh bisa bertemu dengan keluarga meskipun harus menempuh perjalanan Bandung – Purworejo. Kalau dari Semarang mungkin lebih dekat ya mbak hehe..

Kebanyakan teman-teman blogger kalau mudik mereka agak kerepotan dengan signal yang lemah di kampung halaman. Untungnya ada XL ya mbak sehingga bisa onlien terus meskipun lagi mudik di tempat ‘nun jauh disana’ hehe..

Rach Alida Bahaweres · 02/07/2017 pada 11:33 am

Aku lebaran kali ini benar-benar liburan tanpa ngurus kerjaan, mba. Beneran pengen istirahat mba
Alhamdulillah kalau lancar dan tetap bisa bekerja dengan provider yang lancar ya mba

andrie kristianto · 02/07/2017 pada 4:53 pm

pengalaman mudik saya sih ga ada, kebetulan juga gak mudik alias pulkam ke tempat orang tua, yah karena jauh banget dan banya kegiatan juga disini, yahhh jalan jalan di jogja juga tidak kalah menyenangkan..

Indah nuria · 02/07/2017 pada 10:50 pm

Seru cerita lebarannya mbaaa.. dan alhamdulillaaaah lancar terus yaaa

farida · 03/07/2017 pada 5:36 am

taqabbalallaahu minna wa minkum.
masjidnya cantik 🙂

GUS BOLANG · 03/07/2017 pada 3:53 pm

minal aidzin wal faidzin ya mbak

Larasati Neisia · 04/07/2017 pada 1:57 pm

Maaf lahir batin ya teh..
Baru tau kalo teteh orang Purworejo. Apakah aku harus panggil Mbak aja hahaha

vanisa · 07/07/2017 pada 1:10 pm

wah teteeh, barengan atuh. kemarin sha mudik h-5 lebaran juga dari bandung ke ngawi. ngelewatin purwerjo hehehe

Alhamdulillah banget ya teh, tahun ini gaada drama macet2an 🙂

Main ke Pantai Hutan Mangrove Jembatan Api-Api Kulonprogo – Armita Fibriyanti · 05/07/2017 pada 4:24 pm

[…] Baca: Cerita Mudik Lebaran Tahun 2017 […]

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.