Beginilah yang terjadi ketika saya memiliki sosok seorang suami yang cerdas, handal, dan tanggap. Dua hari di akhir pekan ini saya habiskan waktu saya dengan suami untuk menyusun sebuah desain penelitian untuk tugas akhir S2 saya. Ketika saya buntu dan tidak tau dibawa kemana tesis saya ini, maka suami adalah tempat saya curhat dan saya mintai solusi.

Beruntung saya punya suami yang sudah lebih dulu menyelesaikan tugas S2nya sehingga saya bisa berkonsultasi gratis. Apalagi dia lebih cerdas dari saya untuk masalah ilmu-ilmu sosial, ilmu yang setahun terakhir ini sedang saya dalami. Basic pendidikan saya sebelumnya adalah ilmu alam pasti yang dikategorikan berbeda dengan ilmu manajemen dan sosiologi. Meskipun susah bagi saya untuk turn my wheel ke ilmu sosial, tapi untunglah ada suami yang sangat sabar dan telaten membimbing saya menyusun desain penelitian.

Penyusunan tesis sebenarnya bukan terletak pada hasil akhir berupa laporan penelitian bersampul merah. Tesis ternyata adalah tekanan pada proses pengendalian diri dan proses konflik, baik itu konflik atas perubahan judul, perubahan latar belakang, perbedaan konsep, maupun bagaimana cara menginterpretasikan masalah di lapangan.

Allah memang telah menjodohkan saya pada orang yang tepat, terimakasih ya Mas Pupung sudah rela menemani saya sampai tengah malam seperti ini. Thank you for giving me your hands and no word can describe my feeling now 🙂


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.