Sekali-kalinya menginjakkan kaki di Jepang cuma di Bandar Udara Internasional Narita di Tokyo. Itupun cuma 3 jam. Waktu transit yang cuma sebentar tidak memungkinkan aku keluar dari bandara. Jadi selama 3 jam itu, aku cuma mondar-mandir di dalam bandara. Aku pergi ke bagian pemeriksaan, pindah gate, dan belanja mata lihat-lihat barang yang di pajang di toko-toko di bandara.

Waktu itu bulan Mei tahun 2008. Pesawat yang membawaku menuju Ohio, USA berhenti di Tokyo. Yap aku harus ganti pesawat di Tokyo dan melanjutkan perjalananku ke negeri Paman Sam.

Kesanku ketika menginjakkan kaki pertama kali di Jepang adalah orang Jepang ternyata mungil-mungil ya. Gak beda jauh dengan kebanyakan orang Indonesia. Ya iyalah, kan masih sama-sama orang Asia yang postur badannya gak segede orang Amerika. Walaupun begitu, mereka ramah dan sopan loh.

Suhu di Jepang juga gak terlalu panas. Wajar aja, soalnya aku ke sana pas bulan Mei. Sudah mulai masuk musim semi. Suhu rata-ratanya 19-23 derajat Celcius di Tokyo. Ya hampir sama dengan kondisi di Bandung tempat aku tinggal sekarang.

Kalau musim dingin di Jepang kayak gimana ya rasanya? Aku sering bertanya-tanya dalam hati.



Ekstrimkah?

Ada salju dan eskah?

Matahari bersembunyikah?

Trus orang-orang di Jepang bakalan menyimpan banyak-banyak makanan di dalam rumah dan jarang keluar rumah selama musim dinginkah?

Daripada penasaran, mendingan mengkhayal aja yuk, mari kita memimpikan bagaimana rasanya musim dingin di Jepang. Pastinya beda ya dengan musim dingin di Amerika, secara letak negaranya aja sudah beda.


KENALAN SEBENTAR DENGAN JEPANG


Peta Jepang (Sumber: belajarnihongo.moy.su/)

Dilihat dari Indonesia, Jepang terletak di sebelah timur laut. Jarak Jakarta-Tokyo sekitar 5.800. Jepang terdiri dari empat pulau besar yang terbentang dari utara ke selatan yaitu Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Lebih jelasnya bisa dilihat di peta ya. Terlihat kan ya kalau Kepulauan Jepang letaknya terpisah dari daratan utama Benua Asia.

Jepang adalah negara yang dipimpin oleh kaisar/tenno dan kepala pemerintahannya adalah perdana mentri. Bahasa utama yang digunakan adalah Bahasa Jepang dengan huruf Kanji. Mayoritas penduduknya menganut agama Sinto dan Budha.

Gempa, gunung meletus, dan tsunami lumayan sering terjadi di Jepang loh karena letaknya di atas lingkaran api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik. Saking seringnya bencana ini terjadi di Jepang, sejak dini, orang-orang di Jepang sudah dibekali bagaimana caranya menyelamatkan diri jika bencana ini terjadi.

Secara umum, iklim di Jepang adalah iklim sedang dengan pembagian empat musim yang jelas. Ada perbedaan iklim yang mencolok antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan. Yuk lihat lagi peta di atas ya. Di Jepang bagian utara seperti Hokkaido, ada salju pas musim dingin tapi di wilayah Jepang bagian selatan tidak ada karena iklimnya subtropis.

Trus, kalau mau merasakan salju atau musim dingin di Jepang, harus ke Hokkaido donk? Hmmm.. iya gak ya. Kita temukan jawabannya nanti ya. Jangan kemana-kemana, pantengin terus tulisan ini ya.




CARA PERGI KE JEPANG


Jarak Indonesia-Jepang itu kan sekitar 5.800 km. Gak mungkin donk kita kesana pakai motor apalagi jalan kaki. Bisa gempor ini betis. Mungkin aja sih, kalau kitanya lagi santai, punya waktu kosong berbulan-bulan dan memang mau pecahin rekor. Paling gampang, cepat, murah, dan bersahabat ya pakai pesawat. 

Tahun 2008, pas saya ke Jepang dulu, saya sih naik pesawat Garuda Indonesia. Saya coba cek harga pesawat untuk pemberangkatan 10 Maret 2015 harganya sekitar 120 USD per orang dengan menggunakan All Nippon Airways (ANA). Sengaja pilih bulan Maret ini soalnya kan masih musim dingin dan masih ada saljunya. Pengen nyobain gimana rasanya musim dingin di Jepang, jadi sekalian aja survey harga tiketnya. Ohya, ini untuk pemberangkatannya aja ya. Tiket baliknya bisa di cek sendiri. Hehehe. Ada beberapa bandara tujuan ke Jepang dan yang ini tiket untuk tujuan ke Tokyo Haneda ya, yang paling gampang.

Mau gratis?? Ahaa! Bisa banget. Aku tau caranya. Terus simak ya.


PERGI SAMA SIAPA


Pengen pergi ke Jepang sama orang ini

Kalau aku sih pengen banget ya pergi sama soulmate aku. Siapa lagi kalau bukan Mas Suami. Terus terang nih, sejak menikah hampir 3,5 tahun yang lalu, kami jarang banget bisa jalan-jalan cuma berdua menikmati indahnya alam. Paling banter cuma ngemall. Jadi kalau ada kesempatan, pengen banget mewujudkan bulan madu yang tertunda dengan suami ke Jepang.

Kan enak tuh kalau pergi ditemenin suami. Ada yang jagain setiap waktu jadi berasa aman gitu. Ada yang rela gak pakai ngeluh bawain ransel. Apalagi kalau suami mau mijitin kaki yang pegel gara-gara kaki gempor kebanyakan jalan-jalan. Wehehe. Apalagi nanti perginya pas musim dingin, kalau merasa kedinginan bisa peluk-peluk Mas Suami. Pasti jadi anget. Tuh, kebayang banget kan gimana enaknya jalan-jalan sama suami.


MUSIM DINGIN DI JEPANG, MAU KEMANA?


Perjalanan sudah ditetapkan bahwa petualangan ini akan dimulai di Tokyo. Partner jalan dan kapan waktu berangkat pun sudah ada. Sekarang ayo kita bidik tempat ideal mana aja yang berharga untuk liburan menyenangkan bersama pasangan di Jepang selama liburan musim dingin.

1. MUSEUM FUJIKO F. FUJIO

Museum Fujiko F. Fujio yang terletak di Kawasaki City, tidak terlalu jauh dari Tokyo (sumber: j-cul.com/)

Siapa yang gak kenal dengan Fujiko F. Fujio. Tokoh legendaris asli dari Jepang ini terkenal banget dengan karyanya terutama Doraemon. Jaman aku masih kecil dulu, baca komik Doraemon dan nonton serialnya di televisi setiap hari Minggu adalah sesuatu yang wajib. Ketinggalan satu cerita aja, bisa nangis kejer seharian. Hahahaa.

Nama asli museum ini adalah Museum Fujiko F. Fujio. Tapi orang-orang juga mengenal nama museum ini dengan nama Museum Doraemon. Letaknya ada di Kawasaki City, tidak terlalu jauh dari Tokyo. Museum Fujiko F. Fujio ini dibangun untuk menghormati Profesor Fujiko F. Fujio karena lewat tangannya lahir tokoh-tokoh kartun yang melegenda seperti P-Man, Doraemon, dlldan banyak dicintai orang-orang di seluruh dunia. Museum ini sengaja dibangun di Kawasaki-City karena di kota inilah Profesor Fujiko F. Fujio banyak menelurkan karya-karya terbaiknya.

Museum Fujiko F. Fujio ini cukup dekat dan mudah dicapai dari Tokyo. Untuk pergi ke sana kita bisa ambil jurusan kereta ke Stasiun Noborito dan kemudian naik shuttle bus khusus yang siaga di depan stasiun dengan tarif 200 Yen. Bisa juga jalan kaki dari stasiun menuju museum. Jalan kakinya gak lama kok, paling cuma sekitar 15-20 menit. Sebentar kan? Hitung-hitung sambil olahraga. Hehehe. Ada banyak pemandangan yang bisa ditemui sepanjang jalan dari stasiun ke museum. Misalnya patung doraemon mini yang sedang tersenyum pertanda menyambut baik kedatangan para tamu. Ada juga Nobita dan teman-teman yang sedang berlari bersama teman-temannya. Ohya, dengan berjalan dari stasiun ke museum, kita juga bisa berinteraksi dengan orang lokal loh. Walaupun mereka tidak bisa berbahasa Inggris, tapi setidaknya kan bisa saling menebar senyum.

Ohya, harga tiket dari Museum Fujiko F. Fujio ini sekitar 1.000 Yen. Tiketnya bisa dibeli di seluruh Lawson yang ada di Jepang. Bisa dibeli begitu kita sampai di Jepang atau bisa juga pesan jauh-jauh hari sebelum kedatangan kita ke Jepang, misalnya sebulan sebelumnya supaya kita gak kehabisan tiketnya. Rugi kan kalau udah jauh-jauh datang ke sini eh ternyata kita malah gak bisa masuk gara-gara kehabisan tiket.

Kenapa aku pengen banget berkunjung ke Museum Fujiko F. Fujio ini? Karena Doraemon inilah salah satu anime yang menghidupkan mimpiku ketika aku masih kecil dulu. Cerita-ceritanya sering menghiasi hari-hari kecilku. Dengan mengunjungi museumnya berarti aku bisa bernostalgia mengingat kehidupan masa kecilku sambil tetap memelihara mimpi.

2. SUNSET DI ODAIBA

Sunset di Odaiba (sumber: blogspot.com/)

Odaiba adalah sebuah pulau buatan yang ada di teluk Tokyo. Ada sebuah jembatan bernama Rainbow Bridge yang menghubungkan Odaiba dengan Tokyo. Di jaman Edo, pulau ini sengaja dibangun sebagai benteng pertahanan dari serangan laut. Seabad kemudian, Odaiba ini difungsikan sebagai lokasi pusat perbelanjaan, hiburan dan permukiman.

Kantor pusat jaringan televisi Fuji Television juga ada di sini loh. Selain Fuji Television, di Odaiba juga ada Gundam raksasa, Gundam Cafe di Diver City, Liberty Statue, Rainbow Bridge, dan Madame Tussaud. Berhubung aku gak terlalu fanatik sama Gundam, aku maunya sightseeing aja di Odaiba. Jalan-jalan keliling Odaiba dari pagi sampai malam. Menikmati matahari terbenam di Odaiba dan melihat lampu kelap-kelip di Rainbow Bridge.

Untuk menuju Odaiba, kita bisa naik kereta. Dari Tokyo Station kita naik JR Keihin Tohoku atau JR Yamanote Line ke Shinbashi Station. Kemudian kita pindah ke Yurikamome Monorel turun di Daiba Station. Waktu tempuhnya kurang lebih 30 menit (sebentar ya?) dan ongkosnya kurang lebih 460 Yen saja.

Seorang teman traveler bercerita kepadaku kalau pemandangan ketika sunset di Odaiba ini super ciamik. Lihat saja, semburat jingganya memenuhi cakrawala ketika sore menjelang. Bangunan-bangunan tinggi, Rainbow Bridge, dan Liberty Statue menjulang menampakkan siluet hitamnya. Aku bisa betah duduk berlama-lama di situasi seperti ini. Biasanya dalam kondisi nyaman seperti ini aku bisa menulis banyak. Aku akan menyalakan laptopku yang sudah full charged dan kemudian update blog. Secangkir teh panas khas Jepang menemani sore indahku dan tentu saja sang suami sebagai teman ngobrol akan duduk disampingku. What a blessed afternoon!



 

3. MELIHAT GUNUNG FUJI

Gunung Fuji yang terkenal seantero jagad. Ke Jepang kalau gak lihat Gunung Fuji gak afdhol ya (sumber: blogspot.com/)

Jepang dan Gunung Fuji itu sudah satu paket ya. Gunung ini sudah terkenal seantero jagad. Waktu aku SD dulu, nama gunung ini sering banget disebut-sebut di pelajaran IPS sebagai gunung tertinggi di Jepang (tingginya 3.776,24 meter) yang ada tutupan saljunya. Gunung Fuji sudah didafftarkan sebagai situs sejarah dan warisan dunia di World Heritage List. Wow!

So, ke Jepang kalau gak lihat Gunung Fuji itu gak afdhol ya. Letak Gunung Fuji sendiri ada di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi. Ada tiga kota kecil disekitar Gunung Fuji, yaitu Kota Gotemba di sebelah selatan, Kota Fujiyoshida di sebelah utara, dan Kota Fujinomiya di sebelah barat daya. Kalau dari Tokyo letaknya sekitar 150 km.

Mendaki Gunung Fuji pas musim dingin? Hmm… mungkin gak ya? Aku sih tertarik banget. Tapi sepertinya aku simpan dulu niat ini. Harus punya alokasi waktu khusus untuk mendaki Gunung Fuji. Kalau kunjungan pertama kali aku, sudah ideal dan cukup bagiku untuk melihatnya dari kejauhan. Semoga kunjungan ke Jepang berikutnya bisa mendaki Gunung Fuji sampai puncak. Mungkinkah? Tidak ada yang tidak mungkin, tolong bantu aminkan ya.

Kunjungan impian pertama bersama suami nanti aku sih pengen melihat Gunung Fuji tapi melihatnya dari dekat. Memang sih terlihat dari Tokyo, tapi kalau bisa melihat lebih dekat kok rasanya lebih mak nyuss ya. Cari-cari informasi, Gunung Fuji ini bisa dilihat dengan asyik dari Kota Fujinomiya.

Untuk menuju ke kota Fujinomiya, bisa naik mobil atau kereta api. Bagi pelancong macam aku dan suami, naik kereta api super cepat Shinkansen adalah pilihan terbaik. Lumayan meminimalisir tingkat nyasar. Hahahaha. Bayangkan kalau pakai mobil. Udah gak bisa bahasa Jepang, baca tulisan kanji juga gak mampu. Mau gak mau naik Shinkansen ya. Enak, nyaman, tinggal duduk sambil ngobrol sana sini dengan suami. Cihuyy.. Ohya, cepet banget lagi. Bayangin aja Shinkansennya mampu melaju dengan kecepatan 350 km/jam. Wow! Kereta kita masih ketinggalan ya. hehee.

Tiket kereta Shinkansen bisa dibeli di stasiun kereta api Tokyo. Harganyaa 5.440 Yen atau sekitar Rp 650 ribu untuk sekali jalan per orang. Nanti berhenti di Stasiun Shin-Fuji di pinggiran kota Fujinomiya. Dari Stasiun Tokyo, jaraknya sekitar 146 km.

Nah dari Stasiun Shin-Fuji bisa naik taksi bertarif 800 Yen atau Rp 95 ribuan menuju ke Stasiun Fuji. Kemudian naik kereta regular bertarif 240 Yen atau Rp 28 ribuan menuju Stasiun Fujinomiya yang ada di kaki gunung Fuji. Jaraknya sekitar 3 km dari Stasiun Fuji.

Gampang ya ternyata untuk melihat Gunung Fuji dari dekat. Wuih jadi gak sabar nih pengen nginjakin kaki di Gunung Fuji via Fujinomiya. Foto-foto sepuasnya dengan latar belakang Gunung Fuji yang tertutup salju di puncaknya. Fotonya bisa gantian sama Mas Suami. Kalau mau foto berdua bisa pakai jasa tongsis atau tripod.

4.  SENSOJI TEMPLE DI ASAKUSA

Belajar bertoleransi antar umat beragama dengan berwisata sejarah di Sensoji Temple (sumber:7-themes.com/)

Sebagai pecinta sejarah, suamiku pasti suka deh kalau nanti kami mampir ke Kuil Asakusa Kannon/Sensoji Temple. Letaknya sendiri ada di Kaminarimon, Taito, Tokyo. Kuil ini merupakan kuil agama Buddha yang konon adalah kuil tertua dan yang paling populer di Tokyo.

Sensoji Temple lebih dikenal dengan nama Asakusa Kannon Temple karena merujuk pada legenda yang menjadi awal berdirinya kuil ini. Kuil ini dipersembahkan untuk Bodhisattva Kannon yang juga dikenal sebagai Guan Yi maupun Dewi Welas Asih (Goddess of Mercy).

Lokasi Sensoji Temple ternyata dekat banget dengan Stasiun Asakusa. Dari stasiun, kita bisa berjalan kaki selama kurang lebih 3-5 menit. Dekat ya? Dua kali kedip juga sampai ini mah. Hihii, lebay. Untuk menuju Stasiun Asakusa, kita bisa pakai Ginza Subway Line, Asakusa Subway Line, maupun Tobu Railways.

Dengan berwisata sejarah dan agama di Sensoji Temple, tentunya nanti aku dan suami bisa lebih memahami makna arti toleransi beragama yang sangat kita perlukan dalam kehidupan bersosial di jaman sekarang.

5. WISATA KULINER 

Sushi. Makanan legendaris paling khas dari Jepang. Paling fantastis di makan di tempat aslinya (sumber: ashleymarketplace.com/)

Saat bepergian adalah saatnya mencicipi kuliner lokal. Ngapain jauh-jauh ke Jepang kalau ujung-ujungnya makan makanan Indonesia lagi-Indonesia lagi. Makanan barat juga pasti bosan. Paling yahud ya nyobain makanan Jepang sejati di tempat aslinya. Main ke pasar lokal dan makan di tempat adalah impianku berlibur di kala musim dingin di Jepang kali ini.

Mau makanan Jepang yang mana? Sebut aja sushi, tempura, sashimi, sukiyaki, mie soba, ramen, es krim green tea, onigiri, takoyaki, okonomiyaki, dan lainnya. Ada semua disini. Bisa dicoba sampai perut mulas. Soal harga? Jangan kuatir. Namanya juga di ‘rumahnya’, sudah pasti lebih murah. Kesegarannya? juara lah ya. Kebersihannya? jangan tanya. Rasanya? Terbaik. Inilah surga makanan asli Jepang.

Nemuin makanan Jepang seperti ini dimana sih? Ya ampun, namanya juga di Jepang, dimana-mana pasti disediain. Tinggal pilih mau makan di mana sesukaku. Kayak kalau kita lagi di Indonesia aja, pasti gampang nemuin rumah makan Padang yang tersebar bahkan sampai ke pelosok-pelosok.

Siap datang ke Jepang dengan perut lapar dan kosong! Siap menyantap makanan yang hangat-hangat selama musim dingin di Jepang. Biar badan makin hangat!

6. MAIN SKI DI GALA YUZAWA

Main ski baru tiga langkah udah jatuh. Pengen deh main ski lagi. Semoga jadi kenyataan (Dokumen pribadi)

Kalau inget peristiwa belajar main ski 6 tahun lalu di New Jersey Amerika, suka ketawa sendiri. Berkali-kali di ajarin mengayuh sepatu ski gak bisa- bisa juga. Berdiri aja susah banget apalagi berjalan dengan sepatu ski menempel di kaki. Itu sepatu berat banget booo! Lihat teman-temanku udah sukses berjalan beberapa meter di depan, aku masih aja di tempat yang sama. Belum bergerak. Ya ampun, ini aku yang kurang gesit atau emang sepatunya yang keberatan ya.

Penasaran banget gimana cara yang bener main ski di salju. Pengalaman 6 tahun, aku masih gagal. Di musim dingin kali ini, aku pengen bener-bener ngerasain enaknya main ski di atas salju seperti lihainya orang-orang. Di Jepang, kalau mau main ski kemana sih?

Peta musim salju di Jepang. Semakin biru warnanya, semakin banyak saljunya. (sumber gambar asli: http://j-cul.com/) Peta dan Rute Menuju Gala Yuzawa (sumber: jp-rail-id.com/)

Bagaimana kalau liburan musim dingin kali ini kita coba main ski di Gala Yuzawa? Gala Yuzawa adalah salah satu tempat liburan di Jepang yang sangat direkomendasikan bagi para turis yang ingin merasakan kegembiraan liburan musim dingin di Jepang. Letaknya ada di gunung daerah Echigo, Perfektur Niigata, 200 km ke arah utara Tokyo (lihat di peta ya). Ski resort ini hanya berjarak 77 menit dengan shinkansen dari Stasiun Tokyo. Mencapai “snowy wonderland” ini tidak perlu mengganti kereta karena dengan shinkansen bisa langsung tiba di Gala Yuzawa Ski Resort.

Gampang banget ya cara menuju ke Gala Yuzawa ini. Gak perlu ganti kereta, jadi gak takut tersesat deh. Karena kesananya pakai kereta double-decker, kita gak perlu takut setres juga. Tinggal duduk dengan nyaman, nikmati pemandangan alam sekitar, ngobrol dengan pasangan atau teman, eh tau-tau sampai deh.

Serunya menikmati perjalanan di dalam kereta dari Tokyo ke Gala Yuzawa (sumber: Facebook Tokyo Rail Days Indonesia)

Udah tau ya kenapa Gala Yuzawa. Trus, kalau udah di Gaza Yuzawa mau ngapain aja? Tentu saja main ski donk. Buat kita-kita yang hidup di Indonesia yang cuma punya 2 musim, melihat dan merasakan bermain salju secara langsung adalah hal yang istimewa. Apalagi kalau bisa sambil main ski. Rasanya lebih dari istimewa.

Naik gondola di Gala Yuzawa (sumber: galaresort.jp/winter/english/ski/ski.html)

Nanti kita akan naik Gondola (lift) untuk menuju lereng gunung karena kalau hiking bisa pegel dan juga makan waktu. Bersyukur ya sekarang udah ada teknologi gondola yang bisa mempersingkat waktu. Rasanya naik gondola itu deg-degan tapi seru. Hampir sama rasanya seperti ketika naik gondola yang ada di Taman Mini Indonesia Indah. Kita bisa melihat pemandangan dari atas. Nah bagi yang belum pernah ngerasain naik gondola itu rasanya seperti di gantung-gantung di kereta kecil bentuk kotak lalu ditarik ke atas pelan-pelan. Untungnya pelan ya, soalnya kalau cepet jantung bisa copot beneran kayak naik rollcoaster. Waktu tempuh dari bawah sampai ke lereng gunung sekitar 20 menit.

Nanti di lereng gunung, pertama akan diajari cara beradaptasi dan melakukan pemanasan. Ada instrukturnya ya. Nanti pasti sang instruktur juga akan mengajari bagaimana caranya tetap diam berdiri di atas papan ski yang licin, cara berjalan dengan papan ski menuju lokasi yang lebih tinggi, cara meluncur, mengerem, dan cara bangun dan berdiri jika kita jatuh. Cara jalannya itu kita seperti mencontek pinguin berjalan dengan membentuk huruf V terbalik.

Jatuh terjungkal saat belajar bermain ski adalah biasa. Bangun lagi ya. (Dokumen Liza Claudia)

Jatuh berkali-kali saat belajar ski adalah biasa. Mungkin perlu jatuh sampai ribuan kali biar bisa sampai lancar. Nanti aku mau deh belajar sampai puas dan tidak akan menyerah. Semoga hawa dingin tidak mengalahkan semangat belajarku dan suami ya. Kapan lagi belajar main ski “snowy wonderland” kalau bukan di negara 4 musim kayak Jepang yang punya tumpukan salju tebal seperti di Gala Yuzawa Ski Resort. Nanti balik ke Indonesia dah gak bisa main-main ski lagi. So, puas-puasin deh mumpung masih di Gala Yuzawa.

Bermain ski di depan gedung Gala Yuzawa (sumber: tiasangputri.blogspot.com/) Serunya main ski di Gala Yuzawa bersama teman-teman (sumber: Facebook BBlog_ID)

Pas banget lagi ada promo bermain ski di Gala Yuzawa. Ada bermacam-macam paket penawarannya dari mulai paket hemat sampai paket lengkap. Kalau aku sih bakalan pilih paket yang paling lengkap ya. Kapan lagi bisa puas main ski. Harga untuk Type D, paket yang paling lengkap adalah US$ 224 sudah dapat tiket kereta bolak-balik, tempat duduk, bisa ngerasain serunya naik gondola, dan paket rental ski atau papan luncur. Lengkap banget kan. Harga gak masalah ya apalagi untuk sebuah pengalaman berharga.

Type D bermain Ski di Gala Yuzawa, paket yang paling lengkap (sumber: jp-rail-id.com/)

Bermain ski di Gala Yuzawa adalah puncak dari liburan musim dinginku kali ini bersama suami. Sepertinya puas banget kalau liburan ini diakhiri dengan pengalaman indah bermain ski bersama orang tercinta. Ideal banget ya?

Dududu, salju di Gala Yuzawa sudah melambai-lambai ingin segera ditapaki. Mau donk liburan musim dingin di Gala Yuzawa. Tunggu aku dan suami yaaa…

Paling males liburan kalau pakai ribet. Biar liburan kita ke Gala Yuzawa dan lokasi lain jadi gampang dan gak pakai ribet mendingan pesan aja ke agen perjalanan wisata Tokyo Rail Days. Urusan liburan serahkan pada mereka dan kita tinggal melenggang dengan nyaman. Tokyo Rail Days akan membantu kita dengan senang hati untuk melakukan perjalanan wisata ke Jepang. Mereka bekerja sama dengan JR East. Asyiknya jalan-jalan di Jepang keliling-keliling pakai kereta yang canggih itu. Termasuk ke Gala Yuzawa nanti juga bakalan naik kereta loh.

Main ski di Gala Yuzawa memang perlu banget dibantu sama Tokyo Rail Dayskenapa? Karena mereka menyediakan banyak keuntungan. Apa aja? Nih keuntungannya biar kamu percaya:

  • EASY BUY 

Belinya gampang. Tinggal sediakan uang, bayar, dan mereka akan mengusahakan semuanya. Kita bisa langsung pergi ke Jepang tanpa perlu mikir urusan yang ribet-ribet.

  • EASY TRY

Jepang itu terkenal banget sama transportasi massalnya berupa kereta. Nah selama nanti di Jepang, kita bakalan jalan-jalan ke tempat wisata yang gampang ditempuh dengan bantuan kereta dari JR East. Mudah, murah, cepat, gak pakai lama, dan gak ada macet. Senengnya 🙂

  • EASY GO

Buat yang baru pertama kali ke Jepang seperti aku dan suami, mendingan di bantu aja sama travel. Apalagi kami gak ada yang bisa pakai bahasa Jepang. Baca huruf kanji juga gak bisa. Makanya mendingan di bantu aja sama Tokyo Rail Days. Mereka udah canggih banget atur atur perjalanan kita dari mulai perencaan, pergi, disananya mau gimana, sampai balik lagi ke tanah air.

Mau banget doooonkkk ke Jepang dengan cara yang mudah, nyaman dan berkesan!

7. SAATNYA BELANJA

Daripada beli oleh-oleh di Bandara yang udah ketahuan mahal, mending berburu oleh-olehnya di Nakamise Dori atau Oriental Bazaar, yang harganya sudah pasti bersahabat dengan kantong (sumber: tofugu.com/)

Hal terakhir yang akan aku lakukan di Jepang sebelum balik ke Indonesia adalah: belanja oleh-oleh. Hahahaa. Belanja harusnya diletakkan di paling akhir ya, biar gak ngehabisin persediaan uang bekal. Pengalaman aku, kalau belanjanya di awal-awal perjalanan, akunya suka kalap pengen beli ini dan beli itu. Pulang-pulang dompet kempes, tagihan membengkak, akhirnya suami cemberut deh. Qiqiqiqi. Daripada begitu, mending beli di pasar lokal aja. Sudah pasti lebih banyak pilihan dan murah-murah. Dengan budget yang sama, bisa dapat barang yang lebih banyak.  Ini yang aku suka.

Ada dua tempat wisata belanja yang ingin aku ubek-ubek selama di Jepang: Nakamise Dori & Oriental Bazaar. Teman travelerku cerita kalau di sini bisa membeli cenderamata. Nakamise Dori adalah sebuah jalan di sekitar Kuil Asakusa. Panjang jalannya sekitar 250 meter. Nakamise Dori buka setiap hari Senin – Minggu pukul 07.00 – 17.00. Untuk menuju ke Nakamise Dori ini kita bisa memanfaatkan Ginza Line, Asakusa  Line, Tsukuba Express, Tobu Railways. Nah, Nakamise ini ternyata letaknya ada di belakang Sensoji Temple. Deket banget ya. Di Nakamise ini ada banyak kios-kios yang menjual berbagai jenis cenderamata khas Jepang. Ada yang jual yukata, kipas, dan berbagai jenis makanan ringan lokal. Yang asyik lagi, di sini bisa tawar menawar. Cihuyy, bisa kepakai nih jurus mautku ala emak-emak yang doyan nawar di pasar.

Selain Nakamise, nanti aku dan suami akan mampir ke Oriental Bazaar, salah satu toko suvenir terbesar di Jepang. Oriental Bazaar ini terdiri dari di tiga lantai dan buka setiap hari Senin – Rabu, Jumat – Minggu pukul 10.00 – 17.00. Cara menuju ke Oriental Bazaar, kita bisa memanfaatkan Tokyo Metro: Chiyoda Line, berhenti di Stasiun Omotesando Exit B4, Chiyoda Line, turun di Stasiun Meiji-jingumae, Exit 4. Masih kata teman travelerku, di sini kita bisa menemukan hampir semua jenis cenderamata misalnya kimono antik, vas, lemari, hingga boneka Jepang. Jangan kuatir, di Oriental Bazaar ini stafnya fasih berbahasa Inggris loh. Kita bisa cas cis cus tanpa takut salah komunikasi. Ohya, kalau beli barang yang berat dan bervolume (misalnya lemari, kursi, dan sebagainya), mereka bisa loh mengirimkan barang belanjaan kita sampai ke rumah.

***

Pulang sampai ke Indonesia rasa puas sudah membuncah di dada. Liburan ideal saat musim dingin di Jepang semoga bukan hanya impian ya. Jadilah kenyataan. Bantu aminkan ya kawan-kawan.

Gala Yuzawa

Gala Yuzawa merupakan salah satu tempat yang direkomendasikan bagi para turis yang ingin merasakan kegembiraan liburan musim dingin di Jepang. Ski resort ini hanya berjarak 77 menit dengan shinkansen dari stasiun Tokyo. Mencapai “snowy wonderland” ini tidak perlu mengganti kereta karena dengan shinkansen bisa langsung tiba di Gala Yuzawa Ski Resort. Jadikanlah Gala Yuzawa sebagai salah satu tujuan wisata kamu apabila berlibur ke Jepang


41 Komentar

gustyanita pratiwi · 01/03/2015 pada 9:24 am

Mb mith ini lomba lgnkah? Waduhbkeknya patut dicobaaaa

    Armita Fibriyanti · 01/03/2015 pada 10:31 am

    Iyaa gusti.. ayo ikutan. Hadiahnya jalan2 berdua sama pasangan ke Jepang

gustyanita pratiwi · 01/03/2015 pada 9:27 am

Mb mith ini lomba lgkah? Waduh keknya patut dicobaaaa

Armita Fibriyanti · 02/03/2015 pada 10:59 am

Hayu teh.. kapan ya kita ke sana?

Armita Fibriyanti · 02/03/2015 pada 11:00 am

Iyaaaa… nyobain pintu ke mana ajaaa ^^

DA · 02/03/2015 pada 3:18 pm

Keren Mita… Sukses yaa…..

d'n_vel · 02/03/2015 pada 3:40 pm

oh jepaaaannng..

wyuliandari · 02/03/2015 pada 4:49 pm

Hai Mak…wahhh asyik. Aku belum pernah ke Jepang, meski dulu sempet ngebet bgt ngejar beasiswa ke sono dan udah prapare kursus bahasa segala 😀
Gud luck ya Mak, smoga impian terkabul 😀

    Armita Fibriyanti · 02/03/2015 pada 4:59 pm

    Saya kalau sekolah malah Pengennya ke tempat lain Mak. Kalau ke Jepang pengen jalan jalannya aja 😉

noe · 02/03/2015 pada 6:50 pm

Duh, pingim juga nih ke jepaaang…ikooott

ndop · 02/03/2015 pada 8:10 pm

Beuuuh, aku kalau ke negara lain itu selalu mbayangin gimana toiletnyaa.. haha maklum aku wong ndeso walhasil kudu penyesuaian sama toilet, kamar mandi, dll. hahaha..

    Armita Fibriyanti · 02/03/2015 pada 8:30 pm

    iya bener banget, masalah ke toilet adalah masalah yang krusial ya. Bayangan saya sih di Jepang sono toiletnya udah moderen ya, bukan yang plung-lap gitu.. hahahaa

      ndop · 02/03/2015 pada 8:40 pm

      Hahaha.. Aku kalau gak ada bak mandinya agak kurang sreg gituuu.. Biasa mandi pakai gayung soalnyaa

        Armita Fibriyanti · 02/03/2015 pada 8:48 pm

        Byar byurrr yaaa.. bawa gayung sendiri donk 🙂 qiqiqi…

          ndop · 02/03/2015 pada 8:50 pm

          Huahaha..

Fakhrudin · 02/03/2015 pada 9:09 pm

Wah mita bs detail ky gt. Kemampuan nulisku ga seujung jari kukunya mita. Kalau ke jepang salam buat naruto, doraemon, sincan, sinici kudo, sama baja hitam rx ya. Dr dl kenal jepang tu cm penjajahan, motor, komik, ninja, samurai, sakura, ma gunung fuji. Hahaha

    Armita Fibriyanti · 02/03/2015 pada 9:10 pm

    Doakan ya Din biar beneran ke Jepang. Nanti aku sampaikan salammu ke teman2 itu. Hehehe

Bee Balqis · 02/03/2015 pada 10:05 pm

Jepang oh jepang love love

evrinasp · 03/03/2015 pada 9:29 am

weh lengkapnya rek, kalo ke jepang saya mau ketemu sama takey hehe tetep orientasinya cwo2 ganteng asia, terus ke jembatan yang jadi back ground apelnya long vacation, terus ke tempat main hockeynya pride, terus ke hehe banyak bener, sukses mita

Annisa Kemala · 03/03/2015 pada 9:43 am

Salam kenal. Tulisannya bagus. Semoga berhasil. Oia ini versi saya

http://thisisannisa.blogspot.com/2015/03/perjalanan-impian-bersama-salju-di.html

chikarein · 03/03/2015 pada 10:07 am

wahh mbak lengkap nih destinasinya,
udah pernah main ski ya mbak sebelumnya, asyik euy hehe ^_^
moga sukses mbak

    Armita Fibriyanti · 03/03/2015 pada 10:21 am

    Pernah sekali Mba, tapi gagal gagal mulu.. makanya saya mau nyoba main ski lagi sampai berhasil

Mila · 03/03/2015 pada 10:07 am

wah bagus Mita, aku bacanya aja udah ngebayangin kaya di Jepang, semoga berhasil ya liburan ke Jepangnya, aku doakan.

tikaajahcukup · 04/03/2015 pada 11:50 am

Semoga menang mak, syg aku alergi dingin, bisa bengkak sebadan2 ini klo kena salju hihihi

goodluck ya 🙂

*tikaajahcukup.blogspot.com*

    Armita Fibriyanti · 04/03/2015 pada 12:04 pm

    Aamiin. Makasih ya mak Tika. Kalau kena dingin bentol2 gitu ya Mak? Semacam biduran kah?

Astri Hapsari · 04/03/2015 pada 7:05 pm

amiin…
ngrewangi doa yooo

Arian Sahidi · 04/03/2015 pada 7:48 pm

aihh jadi mupeng pengen ke Jepang. calon istri saya tergila-gila dengan yang namanya Jepang, sampai belajar otodidak bahasa jepang. rencananya setelah menikah mau ke jepang bareng gitu *berdoa penuh khusyu*. anyway ini kunjungan pertama saya dimari haha *salam kenal*

    Armita Fibriyanti · 04/03/2015 pada 7:57 pm

    Semoga segera terkabul doanya ya Mas. Tentunya harus menikah dulu ya. Ohya, terimakasih sudah berkenan mampir ke blog saya ya. Salam kenal kembali ya dari saya.

Devi · 09/04/2015 pada 11:05 am

yahh telat nih bacanya, uda abis ya mbak?
doain mbanya aja klo gt, gud lak ya mba, mudah2an menang dan bisa jalan2 ke jepang [sama suami]..aamiin

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.