Banyak mahasiswa yang galau kalau sudah berhadapan dengan tugas akhir, entah itu skripsi atau tesis. Dalam kasus ini, tentunya yang sangat erat berkaitan dengan saya adalah tesis. Berikut ini saya copykan nasehat dari suami saya yang drop many lines on my email akibat kegalauan saya menangani tesis. Nasehat ini tidak hanya berlaku buat tesis saja, tapi tentu dengan skripsi, ataupun disertasi.

Tesis, pelaku utama adalah mahasiswa itu sendiri, semuanya tergantung si mahasiswa, mau di arahkan atau mengarahkan penelitian. Pada dasarnya tidak ada hasil karya “sampah”. Sejelek apapun itu adalah hasil berfikir, yang paling penting adalah kemanfaatan dari pendidikannya itu sendiri. Tesis  dan nilai-nilai akademik itu hanya “output“. “Outcome” nya adalah kinerja paska selesai pendidikan itu sendiri, itu yang harus memberikan dampak dan kemanfaatan yang besar, dalam arti bagaimana pendidikan bisa membentuk nilai, sikap dan perilaku serta kinerja yg merpresentasikan derajat pendidikan itu sendiri.

Orang setelah lulus IPB UGM, UI dll yang dilihat masyarakat dan pasar kerjaan bukan tesisnya tapi kemampuannya (meskipun nilai jadi pertimbangan dan syarat administrasi saja biasanya, kecuali masyarakat akademik dan pihak yg berkepentingan, itupun yakin tidak lebih dari 5% agregat. 

Source: Pupung P Hasan

#sedikit diedit


2 Komentar

aslih · 20/01/2012 pada 5:34 pm

iya mit… ak lagi memupuk smangat! hahahaha…
sama2 chase our dreams ya…!

    Armita - Pupung · 20/01/2012 pada 6:06 pm

    ayo slih.. semangaattt semuaa.. percayalah bahwa nilai itu bukan segalanya, yg penting kita ngerti. dan prosesnya sudah kita ikutin dg benar 🙂

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.