Tips Memilih Botol Susu Bayi. Ngomong-ngomong tentang botol susu bayi, saya pernah kok mengenalkan anak-anak saya dengan botol susu bayi walaupun saya memberikan mereka ASI.

Kenalan pertama terjadi sekitar 3 tahun lalu. Waktu itu anak saya yang pertama, Akmal, harus dirawat di NICU sejam setelah lahir akibat kekurangan oksigen ketika dia lahir. Pembukaan 10 pukul 2 pagi, Akmal baru lahir sekitar pukul 5 pagi. Tiga jam macet di jalan lahir. Begitu lahir dia tubuhnya biru semua. Sudah dikasih bantuan oksigen tapi ternyata gak mempan, tubuhnya masih membiru. Mau tak mau Akmal kecil harus dirawat di NICU untuk mengembalikan kondisinya.

Lima hari pertama dirawat di NICU, saya belum diperbolehkan menyusuinya langsung. Mau gak mau, saya memberikan ASI dengan bantuan dot/botol susu. Suster jaga yang bantuin ngasih botol berisi ASI ini ke Akmal kecil. Botolnya sendiri berbentuk slim/memanjang seperti botol kebanyakan yang mudah ditemui di pasaran.

Jangan tanya perasaan saya. Campur aduk. Antara senang punya bayi yang baru lahir, campur dengan khawatir akan keadaan dia, badan yang masih belum pulih pasca melahirkan, demam karena payudara bengkak, plus tagihan rumah sakit yang semakin membengkak setiap harinya.




Alhamdulillah Akmal boleh keluar dari rumah sakit setelah dirawat seminggu. Sudah di rumah, Akmal langsung menyusu ke payudara saya. Alhamdulillah Akmal tidak mengalami bingung puting. Meskipun di rumah, aktivitas memerah ASI tetap saya jalankan. Terutama dua minggu pertama ketika kolustrum masih melimpah. ASI perah (ASIP) ini saya gunakan untuk jaga-jaga ketika saya gak bisa memberikan ASI langsung ke Akmal.

Suami siaga memberikan sisa sisa kolustrum kepada Akmal kecil.

Beneran, akhirnya ada saat-saat dimana saya tidak bisa langsung memberikan ASI langsung dari sumbernya. Saat itu saya harus menghadiri wisuda master di Bogor. Acaranya padat seharian penuh. Waktu itu Akmal masih berusia 3 bulan dan masih ASI eksklusif. Karena saya tidak mungkin pergi keluar untuk menyusui anak, jadi Akmal saya tinggal di luar bersama Mama dengan bekal ASIP yang disimpan dalam dot.

Kata Mama, pertamanya sih Akmal gak mau nyusu dari dot karena mungkin udah kebiasaan menyusu langsung dari saya. Tapi lama-lama dia mau kok, mungkin karena lapar juga. Saya sendiri merana gak bisa menyusui langsung karena payudara jadi bengkak banget dan baju kebaya basah kena rembesan air susu.

Sekarang Akmal sudah tiga tahun, sudah lulus ASI ketika dia umur 31 bulan. Sekarang giliran adiknya, Azril (9 bulan) yang masih menyusu.

Baca: Selamat Akmal, Ibu Bangga Padamu!

Sampai usia Azril 9 bulan, Alhamdulillah masih ASI. Mostly dia menyusu langsung dari saya. Alhamdulillah Azril ini persalinannya gampang banget dan tidak perlu ada perawatan khusus di NICU seperti kakaknya. Kata orang ini melahirkan anak kedua dan seterusnya lebih gampang karena jalan lahirnya sudah dibukain oleh si anak pertama. Terus, saya juga sudah selesai studi jadi tidak perlu ditinggal-tinggal lagi sehingga saya bisa 24/7 dengan Azril dan Akmal.

Baca: Melahirkan Anak Kedua

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan paket botol natural wide neck dari Philips AVENT. Pas terima botol tersebut saya senang dengan tampilannya: lucu dan menarik perhatian. Bentuk botolnya itu lebar dengan ujung sepertinya bentuk payudara Ibu. Jarang saya menemui botol dengan bentuk seperti ini karena yang biasa saya temui di pasaran adalah yang berbentuk slim/memanjang seperti yang pernah saya berikan kepada Akmal dulu. Saya kira ini botol susu generasi baru yang dikeluarkan oleh Philips Avent.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh natural wide neck bottle dari Philips AVENT ini. Dot ini didesain khusus dengan kelopak inovatif untuk pelekatan natural seperti payudara ibu sehingga mampu memberikan kenyamanan pada bayi. Bentuk botolnya ergonomis sehingga lebih nyaman dan mudah dipegang oleh bayi. Botol juga dilengkapi dengan katup kembar untuk mencegah kolik dan mengurangi rewel dengan cara mengalirkan udara ke dalam botol, bukan perut bayi.

Kelebihan lainnya: leher botol natural wide neck Philips AVENT lebih lebar dibandingkan botol susu biasa sehingga mudah untuk dibersihkan serta higienis. Jumlah bagian/komponen botol Philips AVENT lebih sedikit sehingga lebih praktis untuk dilepas dan dipasang kembali.



Saya nyobain pakai botol natural wide neck Philips AVENT ke Azril. Pertama kali dikasih, dia masih dalam tahap mengenali botol. Dipegang-pegang, diamati, dijilat, lalu digigit-gigit, dihisap, dan berhasil. Lama-lama kalau diminta nangis. Karena saya sekarang gak punya stok ASIP lagi, maka yang saya masukkan ke dalam botol adalah air putih. Berhasil tuh air putihnya disedot sama Azril. Dia juga sekarang sudah umur 9 bulan jadi bisa dikasih air putih.

Botol bayi seperti ini berguna banget untuk dibawa jalan-jalan selain peralatan bayi yang lain. Apalagi kalau pas lagi ada acara di luar rumah dan situasi tidak memungkinkan untuk memberi ASI langsung pada bayi. Misalnya pas lagi kondangan yang gak ada ruang menyusui di lokasi atau pas lagi wisuda seperti kejadian Akmal dulu.

Saya ada beberapa Tips Memilih Botol Susu Bayi yang mungkin bisa menjadi bahan referensi untuk rekan-rekan. Tips untuk Ibu-Ibu yang akan memberikan susu/ASIP kepada bayinya dengan bantuan botol/dot:

  1. Pilih ukuran botol susu sesuai dengan mulut bayi dan usianya supaya bayi merasa nyaman ketika minum susu dari dot serasa minum susu langsung dari payudara ibu. Jika ukuran dot tidak sesuai dengan usia bayi bisa membuat bayi tersedak dan mengganggu pernapasannya.
  2. Pilih botol susu yang mudah dibersihkan. Botol susu wide neck lebih mudah dibersihkan daripada yang slim.
  3. Pilih yang BPA free. BPA singkatan dari Bisphenol-A (BPA). BPA ini dihasilkan dari pemanasan botol yang terbuat dari bahan plastik. Paparan BPA terhadap anak dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti gangguan hormon, gangguan sistem reproduksi, gangguan saraf, dan sistem daya tahan tubuh yang berpengaruh pada proses perkembangan anak 1). Bahaya ini bisa kok dihindari asalkan kita memilih botol/tempat makan minum yang BPA free dihindari dengan memilih botol susu yang aman, tepat, dan terjaga kualitasnya .
  4. Selalu sterilkan botol sebelum botol diberikan kepada bayi. Bisa menggunakan air mendidih atau peralatan steril elektronik. Gunanya untuk membunuh bakteri dan kuman yang mungkin tertinggal di botol.
  5. Ganti botol jika warnanya sudah kusam/bulukan.

Semoga postingan saya tentang Tips Memilih Botol Susu Bayi ini berguna ya untuk rekan-rekan yang sedang mencari referensi botol yang aman, tepat dan berkualitas untuk sang bayi. Tetap dukung pemberian ASI untuk bayi ya, sampai dua tahun. Oke? Saya masih ada tugas memberikan ASI untuk Azril 15 bulan lagi nih. Masih panjang ya perjalanannya sampai 2 tahun nanti. Tetap semangat!

Botol natural wide neck Philips AVENT, Sahabat Ibu Menyusui!

Facebook Philips Avent Indonesia

Website Philips Avent

Sumber:

1: http://babyzania.com/blog/tips-memilih-botol-susu-yang-aman




5 Komentar

leylahana · 22/02/2016 pada 10:10 pm

Produk Philips Avent ini memang bagus.

Astri Hapsari · 01/03/2016 pada 11:28 am

merk favorit aku nih waktu masih kerja

Saatnya Menyapih Azril – Armita Fibriyanti · 02/11/2017 pada 10:23 pm

[…] Baca: Tips Memilih Botol Susu Bayi […]

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.