Halo. Alhamdulillah bulan ini, Azril (anak kedua saya) menginjak usia 2 tahun 5 bulan (29 bulan). Sekarang ini, saya dan Azril sedang sama-sama berjuang untuk berpisah dan lepas ASI. Istilah kerennya sapih.

Proses mulai menyapih anak ini sebenarnya sudah saya lakukan sejak Azril tepat berusia 2 tahun. Bahkan sounding ringan sebenarnya sudah saya lakukan saat ia masih berusia 20 bulan. Tapi ya gitu deh, sounding-nya baru sekedar memperkenalkan apa itu sapih, kenapa harus disapih, nanti kalau sudah disapih akan bagaimana dan sebagainya. Baru perkenalan awal saja. Masih proses tarik ulur.

Nah sejak Azril berusia 2,5 tahun ini, tepatnya awal bulan Oktober kemarin, saya merasa inilah saat yang tepat untuk mulai serius menyapih bayi 2,5 tahun ini. Sejak mulai serius menyapih balita ini, saya juga jadi lebih tertantang untuk menyediakan berbagai menu makanan sehat dan berimbang untuk Azril. Karena kebutuhan ASInya sudah distop jadi saya harus mencari alternatif sumber gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Sebagai pengganti ASI, saya juga kadang memberikan susu formula atau susu UHT untuk Azril.

Baca: Saatnya Menyapih Azril

Meskipun sebenarnya peran ASI tidak tergantikan, tapi bisalah susu tambahan/susu pertumbuhan dipilih karena saat ini Azril sudah stop ASI. Biar dia juga gak terlalu kehilangan susu banget. Susu juga sih katanya gak perlu-perlu banget diberikan kepada anak kalau kebutuhan nutrisi dari makanannya sudah tercukupi. Uhm, tapi kan saya kadang rajin masak kadang malas masak. Gimana mood hari itu. Wkwkwk. Jadi stok susu tetap saya sediakan di rumah.

Baca: Peralatan Dapur Yang Perlu Disediakan Jika Istri Tidak Bisa Memasak



Memberikan Susu UHT

Salah satu jenis susu yang menjadi pilihan keluarga kami adalah susu UHT. Kenapa susu UHT? Karena praktis tinggal tuang ke gelas lalu minum. Tidak perlu menyeduh dengan air hangat. Tidak perlu mengaduk-aduk dengan sendok. Pokoknya gampang banget. Cocok banget buat saya yang suka hal-hal praktis.

Selain itu, susu UHT juga bisa dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga. Baik anak-anak maupun dewasa. Anak dengan usia dibawah 1 tahun tidak direkomendasikan ya minum susu UHT. Lebih baik ASI aja.

Susu UHT yang biasa kami sediakan di rumah adalah yang seukuran 1 liter. Karena volumenya besar dan bisa beberapa kali minum. Kalau sekali minum segelas (200/250 ml) berarti bisa 4-5 gelas. Kadang bertahan sehari, kadang 2 hari. Tergantung gimana keinginan menyusu pada hari itu. Wkwk. Tapi emang sebaiknya sus UHT sih habis dalam 4 hari sejak dibuka. Dan begitu dibuka langsung masukin ke kulkas. Biar lebih awet dan bakteri tidak sempat berkembang biak. Kalau ditaruh di suhu ruang, susu UHT harus habis dalam waktu 6 jam.

Susu UHT Indomilk, Gurihnya Susu Asli Tanpa Tambahan Garam

Jenis susu UHT 1L yang sering menjadi pilihan kami di rumah adalah susu Indomilk baik yang plain maupun rasa coklat. Dua-duanya suka. Kalau anak-anak biasanya cenderung suka yang coklat karena lebih berasa. Kalau saya pribadi ya tergantung mood. Kadang minggu ini kepengen beli yang plain, entar minggu depan ganti yang rasa coklat.

Susu UHT Indomilk ini gampang banget didapatkan. Sudah tersebar luas di toko, supermarket, minimarket, bahkan warung tetangga. Harganya juga terjangkau. Untuk susu UHT Indomilk 1L harganya di tempat tinggal saya sekitar Rp 16.000an. Harga ditempat lain bisa saja berbeda ya.

Kelebihan lain dari susu UHT Indomilk adalah rasanya alami, terutama yang plain. Tidak ada penambahan garam sehingga gurih Indomilk rasanya alami dari lemak susu sapinya.

Saya pernah dengar isu/kabar bahwa untuk memberikan rasa gurih di dalam susu, dilakukan penambahan garam. Ramai banget diomongin oleh ibu-ibu sekitar 3 tahun lalu. Teman-teman pernah dengar juga gak isu tersebut? Kalau ada yang belum tahu, jadi waktu itu ada isu bahwa susu UHT A, B, C ditambahi dengan garam dalam pembuatannya supaya rasanya lebih gurih.

Sebenarnya nih, susu itu sudah memiliki rasa gurih yang asli karena adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral dari si susunya itu sendiri. Jika ada penambahan garam ke dalam susu, ini dikhawatirkan bisa mengurangi rasa alami susu. Penambahan garam juga menyebabkan tenggorokan jadi kering, menganjal di tenggorokan dan cepat haus. Coba cek video ini deh.

Gimana, udah nonton sampai habis videonya kan? Alhamdulillah saya pribadi sih senang banget ya kalau ternyata susu UHT Indomilk itu terbuat dari susu sapi segar dan tidak ada penambahan garam sehingga rasanya tetap asli gurih. Jadi saya merasa lebih aman saat memberikan susu UHT untuk Azril. Tidak perlu was-was lagi. Bahkan saya sampai mengecek sendiri komposisi yang tertera di wadah susu UHTnya loh (ukuran 1 L dan rasa plain). Dan benar tidak tertulis garam sebagai salah satu komposisinya. Coba kita lihat di foto berikut ini ya.

Garam Dalam Susu

Tidak Ada Komposisi Garam dalam Susu UHT Indomilk 1L Rasa Plain

Dengan menggunakan Nutri Keep Teknologi, kebaikan susu UHT dalam packaging nya tetap terjaga dengan baik. Kemasan susu UHT Indomilk juga ramping, tidak bulky/besar sehingga memudahkan anak-anak saat harus menuangkan susu sendiri ke dalam gelas. Bahkan anak-anak segede Akmal (4,5 tahun) dan Azril (2,5 tahun) pun piawai menuangkan susu UHT Indomilk sendiri.

Baca: Susu Untuk Keluarga

Menggunakan susu UHT sebagai pengganti ASI untuk Azril ini adalah bagian ikhtiar dari usaha kami menyapih anak. Semoga cara menyapih anak ini bisa menjadi cara yang jitu bagi Azril untuk full lepas dari ASI. Doakan kami berhasil, ya!

Kebaikan Susu Indomilk

Yap, begitulah teman-teman pengalaman saya dalam menyapih anak usia 2,5 tahun. Semoga bermanfaat. Setiap keluarga memiliki kebijakan sendiri-sendiri dan ini cara yang kami lakukan untuk menyapih anak. Bisa saja setiap keluarga memiliki pertimbangan khusus dan cara yang berbeda dalam menyapih anaknya ya. Silahkan di adjust dengan kondisi dan situasi masing-masing.

Kalau teman-teman gimana nih, memakai susu pengganti juga gak untuk membantu proses penyapihan anaknya gak? Share donk. Sama juga gak dengan saya yang menggunakan susu UHT Indomilk untuk membantu menyapih anak.


(1) Sponsored post, please read disclosure




 


73 Komentar

Herva Yulyanti · 03/11/2017 pada 11:36 am

Dulu aku nyapih Neyna tepat usia 2 tahun dan sama teh pilihanku pengganti asi adalah UHT 🙂 wah baru tahu ni uht indomilk juga ramah buat anak lepas asi mau coba ah buat anakku nanti 😀

    Armita Fibriyanti · 09/11/2017 pada 8:30 am

    Iya. Indomilk soalnya non garam. Bisa buat anak-anak 🙂

Eka Fikry · 05/11/2017 pada 1:18 pm

Semoga Azril tumbuh sehat, Mbak :)) aku jadi pengen minum susu juga, hihihihi

    Armita Fibriyanti · 09/11/2017 pada 9:21 am

    Aamiin. Terima kasih atas doanya ya 🙂

Agung Rangga · 05/11/2017 pada 4:30 pm

Keponakan saya yang kecil juga diberi susu UHT Indomilk ini. Memang jadi bagus sih pertumbuhannya. 🙂

    Armita Fibriyanti · 14/11/2017 pada 11:25 am

    Sama donk ya. Salam ya untuk keponakannya 🙂

Nunung Yuni A · 05/11/2017 pada 11:16 pm

Duluu aku juga sempat drama pas menyapih si tengah. Nanti kayaknya perjuangan lagi deh nyapih si bungsu setahun lagi. Eh tapi kan ada susu UHT ya. Menyapih jadi lebih mudah

    Armita Fibriyanti · 14/11/2017 pada 11:46 am

    Semangat Mbak. Setiap anak memiliki cerita masing-masing ya 🙂

Amalia Azizah · 06/11/2017 pada 9:11 am

Ponakan ak disapihnya pake batrawali, kasian sih, cuma ampuh 🙁

    Armita Fibriyanti · 14/11/2017 pada 11:52 am

    Pahit banget brotowali 😀

Cerita Bunda · 06/11/2017 pada 10:43 am

Waaah, sukses yaa menyapihnya, semangat yaaa Azriel

    Armita Fibriyanti · 14/11/2017 pada 2:30 pm

    Terima kasih ya doanya 🙂

rani yulianty · 06/11/2017 pada 10:45 am

Setiap anak punya kisah masing-masing yah saat menyapih, dan ceritanya masing-masing pasti berkesan

    Armita Fibriyanti · 14/11/2017 pada 2:30 pm

    Betul, Teh 🙂

Ima · 06/11/2017 pada 4:02 pm

Dulu anak pertama Ima juga baru di sapih umur 2,5 tahun. Duh, berat banget. Tapi akhirnya bisa dilewatin. Salah satunya kasih susu dan makan kenyang.

    Armita Fibriyanti · 14/11/2017 pada 2:21 pm

    Lebih berat dari putus cinta Teh :p

Ulu · 06/11/2017 pada 4:22 pm

Saya gak pake produk susu apapun sejak lepas ASI, Mit. Sesekali ding jajan susu UHT di minimarket atau warung. Buat saya susu (apapun jenisnya) adalah produk pangan non-wajib, termasuk utk anak. Seminggu satu-dua minum susu palingan.

    Armita Fibriyanti · 14/11/2017 pada 2:31 pm

    Betul, asalkan nutrisi sudah tercukupi 🙂

Riski Fitriasari · 06/11/2017 pada 11:41 pm

Semoga menyapihnya berhasil, aamiin ^_^

    Armita Fibriyanti · 14/11/2017 pada 2:32 pm

    Aamiin.. terima kasih 🙂

lendyagasshi · 07/11/2017 pada 4:40 am

Pas sapih anak pertama, pakai teh.
Lalu kewalahan ketika mulai minta terus-terusan dalam sehari ((kandungan gula dan kefein dalam teh)). Alhamdulillah bisa beralih ke susu. Dan apa saja…
Apalagi Indomilk yang habis dari kulkas. 1 liter itu bisa habis dalam sekedipan mata. Anak-anakku doyyaaann UHT banget!
((minumnya ga pake napas…langsung glek-glek-glek…eleeuh…))

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 9:31 am

    Sama, anakku juga doyan UHT. Habis dalam sekejab 😀

Putu Ayu Winayasari · 07/11/2017 pada 10:13 am

Aku pake sufor, karena satu dan lain hal, ehehehe…. tapi emang UHT recommended banget karena cenderung simple dan mudah, juga kandungannya ngga kalah sama sufor. Sehat terus yaa, Azril!

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 9:33 am

    Mudah, tinggal curr 🙂

ayunovanti · 07/11/2017 pada 3:50 pm

Pengalaman aku menyapih anak agak ekstrim mbak hehe..banyak drama. Tapi aku juga pake susu UHT, soalnya anaknya gak mau susu formula.

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 9:49 am

    Wah ekstrim gimana nih Mbak?

Yasinta Astuti · 07/11/2017 pada 4:09 pm

Susu kotak emang membantu banget ya teeh. Sehat selalu Azril 🙂

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 9:54 am

    Aamiin. Makasih Tante 🙂

Ayu Oktariani · 08/11/2017 pada 1:52 pm

waaahh pinter amat si kasep minum susunya. Makan lauk pauk bergizinya juga jangan kalah hebat yaaaa <3

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 10:29 am

    Siaaapp Tante 🙂

Winaazam · 09/11/2017 pada 1:24 pm

Anakku juga suka Susu UHT mbak.. Mamaknya seneng anaknya juga seneng. Jadi seneng berjamaah

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 10:34 am

    Alhamdulillah 🙂

Helena · 09/11/2017 pada 2:00 pm

Anakku meski minum susu UHT masih susah lepas dari nenen. Ini lagi proses nyapih sampai nangis kenceng 🙁

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 10:35 am

    Usia berapa sekarang Mbak?

Muyassaroh · 09/11/2017 pada 2:40 pm

Haaa, si bungsu juga sudah 2 tahun 4 bulan dan belum mulai menyapih. Alhamdulillah dia juga doyan susu cair, semoga bisa mudah prosesnya nanti..terima kasih sharingnya mbak.. 🙂

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 10:39 am

    Aamiin. Semoga dimudahkan ya Mbak 🙂

Evi Sri Rezeki · 10/11/2017 pada 12:10 pm

Semangat ya, Teh 🙂

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 10:39 am

    Terima kasih ya 🙂

ericka · 10/11/2017 pada 3:15 pm

Hallo Mbak Armita, the outstanding mama 🙂
waduh ngebayangin menyapih ternyata penuh tantangan ya mbak, dan proses menyusui juga bukan hal main-main, harus sabar dan telaten.
Untuk susu UHT memang lebih menyehatkan dibanding susu bubuk, tapi mungkin tergantung daya tahan tubuh anak juga ya mbak, bbrp bulan lalu anak teman saya yang sudah berumur 3 tahun, justru harus dirawat di RS karena radang tenggorokan setelah minum susu uht .. hmm jadi ibu mesti benar-benar waspada ya kalo urusan makanan anak 🙂 nice sharing mbak

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 10:42 am

    Betul. Ibu perlu memilih makanan dan minuman yang baik dan sehat untuk anak 🙂

Sara neyrhiza · 11/11/2017 pada 10:39 am

Waduh..si kecil sudah hampir 3 tahun,,tapi belum berhasil nyapih..
Dia suka juga sih minum UHT..tapi kalau mau bobok masih nyariin ASI

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 10:48 am

    Semangat, Mbak!

April Hamsa · 12/11/2017 pada 11:21 am

Anak2 jg rata2 kusapih usia segitu mbak. Antara excited tapi jg kangen menyusui di awal2 hehe.
Idem, pakai UHT jg buat gantiin ASI-nya 😀

    Armita Fibriyanti · 17/11/2017 pada 10:52 am

    Iyaa.. jadi kangen nyusuin lagi ya Mbak 🙂

Amallia Sarah · 14/11/2017 pada 7:59 pm

Aku masih ASI nih mba Alhamdulillah usia 14 bulan. Sudah mulai siap2 menyapih… Sedihnya ga berbagi asi lagi hehehe. Sering dengar cerita, agak susah-susah gampang ya mba. Tipsnya Alhamdulillah mau aku save hehehe… Persiapan nanti pelan-pelan kenalin uht dulu..

    Armita Fibriyanti · 19/11/2017 pada 8:20 pm

    Semangat ya Mbak. Masih setahun lagi 🙂

Efi Fitriyyah · 15/11/2017 pada 7:25 am

Ngomong-ngomong soal susu pake garem aku pernah jailin kakakku hahaha…. abis kesel disuruh-suruh padahal dia bisa bikin sendiri. Ya udah aku kasih garam bukan gula. Abis itu aku dimarahin mamahku dan disuruh ngabisin. Ga mau lah, mana enak wkwkwk…. Aku buang deh tuh susu di halaman belakang rumah.

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:16 am

    Ya Allah Teh Efi, jahil banget… >_<

Ladubkanblog · 16/11/2017 pada 9:24 am

Anakku juga suka banget sama susu ini. Kalau sekolah kadang juga bawa bekal susu indomilk yang kemasan kecil…

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:17 am

    Yeaaay! Horray 🙂

Rahma · 16/11/2017 pada 5:08 pm

Hai, mbak . Aku belum nikah dan punya anak. Tetapi dari tulisan mbak aku jadi tau pengalaman menyapih anak yang mungkin suatu hari nanti bakalan aku jadiin referensi mbak. Terimakasih artikelnya mbaaak ^^

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:18 am

    Sama-sama, semoga berguna ya 🙂

astin astanti · 17/11/2017 pada 11:27 am

Waaah Azril suka ya susu UHT indomilknya? di rumah tante, susu 1 L habis dalam 2 hari doang, diminum bareng-bareng jadinya 1 L buat empat orang normalnya ya sehari habis…Suka gurihnya susu Indomilk karena rasanya seprti susu asli

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:19 am

    Huaaaa Faiz & Fira suka banget ya sama susu Indomilk.. Sama donk ya, salam buat Faiz Fira ya 🙂

Akarui Cha · 18/11/2017 pada 7:40 pm

Aku dan si partner di rumah, selalu sedia susu UHT. Maklum, kalau pulang kerja capek, tinggal buka kulkas, trus langsung bisa menikmati susu segar. Cara ini mungkin akan aku coba saat menyapih anakku nantinya.

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:21 am

    Wah emang praktis banget ya Mba emang susu UHT ini, tinggal curr..

Ata · 23/11/2017 pada 11:31 am

dari dulu suka banget Indomilk makin suka setelah mereka mengeluarkan banyak rasa-rasa baru dalam susu UHTnya. Indomilk pisang FTW!

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:24 am

    Wow, senak ya segar rasa pisang susu Indomilknya..

Sonya · 23/11/2017 pada 11:39 am

klo anak keduaku, Glow, dapet ‘pelarian’ sendiri jd akhirnya proses menyapih berjalan alami alias berhenti nenen sendiri. pelariannya adalah masukin jari ke pusar mamanya. dan ini msh suka dilakuin sampe umurnya 4thn skrg ini. hahaha. gak bisa digantikan pula dgn pusar lain (misalnya papanya, kakaknya, atau opungnya). cuma pusar mama yg ampuh. hihihi

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:26 am

    Emang gak geli ya Mbak?

Nik Sukacita · 25/11/2017 pada 5:26 am

Si kecilnya pinter ya mau dengan susu indomilk.

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:29 am

    Iya Mbak, Alhamdulillah doyan.

Nathalia DP · 26/11/2017 pada 3:34 pm

Sejak ngasih uht plain wkt umur jav 1 thn, saya emang rajin ngecek komposisi berbagai merk… Betul loh, ada yg ditambah garam…

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:30 am

    Iya Mbak, ada yang memang dengan tambahan garam

Tian Lustiana · 29/11/2017 pada 8:43 am

Wah ini susu favorite akuuuh heheh, enak gurihnya alami

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:32 am

    Gurihnya alami ya Teh

Bang Aswi | @bangaswi · 03/12/2017 pada 12:49 pm

Setahu saya sih UHT tidak boleh diteruskan saat sudah dewasa. Orang dewasa juga sebenarnya katanya tidak usah mengonsumsi susu lagi. UHT kan lebih ke prosesnya yang menggunakan pengawet alami (yaitu dipanaskan dengan suhu tinggi) sehingga produk itu aman saat dikonsumsi. Cuma kalau sudah dibuka, harus lekas dihabiskan, karena beberapa jam saja sudah basi (kan tanpa pengawet?) ^_^

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:34 am

    Betul, memang harus segera dihabiskan Bang.

rara · 13/12/2017 pada 9:35 pm

emang enak ini susunya teh, aku aja segede gini masih doyan hehe

    Armita Fibriyanti · 10/01/2018 pada 9:36 am

    Seger ya Ra..

TYRA · 27/09/2018 pada 10:02 pm

Susu juga sih katanya gak perlu-perlu banget diberikan kepada anak kalau kebutuhan nutrisi dari makanannya sudah tercukupi

Saatnya Menyapih Azril – Armita Fibriyanti · 02/11/2017 pada 10:33 pm

[…] Baca kelanjutan ceritanya ya di : Pengalaman Menyapih Anak Usia 2,5 Tahun […]

Pengalaman Menyapih Anak Usia 2,5 Tahun · 24/11/2017 pada 5:59 am

[…] Baca Selengkapnya […]

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.