Wisata Kuda Ala Cowboy di De’Ranch Bandung. Kemarin buka-buka folder foto di komputer, ngeliat ada satu folder bernama De’Ranch.

Jadi inget kalau tahun kemarin sempat main ke tempat wisata yang terkenal dengan kuda dan cowboy-nya. Ke sananya sih udah dari tahun lalu, tapi belum sempet ditulis ceritanya di blog.

Mumpung keingetan dan sekarang lagi ada waktu, tulis aja ah pengalaman saya sekeluarga main ke De’Ranch, Lembang, Bandung Jawa Barat.

De’Ranch terletak di Jl. Maribaya No.17, Kayuambon, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Di tempat ini, kita bisa menikmati suasana peternakan dengan  hawa sejuk khas pegunungan sambil menunggang kuda dengan kostum khas cowboy.

Waktu zaman cowboy dulu, kuda adalah hewan pekerja wajib yang ada di peternakan. Tapi sekarang, sudah jarang banget kan kita jumpain cowboy asli. Kayaknya malah gak ada deh kalau di Indonesia. Iya gak sih?



De’Ranch pas banget nih buat teman-teman yang pengen ngerasain gimana sih sensasinya naik kuda keliling peternakan, lengkap pakai kostum ala cowboy. Unik ya. Saya kepengen banget deh nyobain nunggang kuda.

Setelah parkir mobil di lahan parkir yang terletak di bagian depan tempat wisata, kami bertiga (saya, suami, dan Akmal – waktu itu Azril masih di perut) masuk. Beli tiket untuk dua orang dewasa dan satu anak. Waktu tahun lalu, seingat saya harga tiketnya masih Rp 16.000/orang. Kalau sekarang harga tiket masuknya mungkin sudah naik. Saya lupa waktu itu Akmal bayar gak ya? Mungkin gratis ya, ya ampun saya lupa beneran. Soalnya biasanya anak-anak di bawah usia 3 tahun kalau masuk tempat wisata kan gratis ya.

Lahan parkir untuk mobil dan bus. Aneka kaktus di depan pintu masuk Dijual loh kaktusnya.

Setelah membayar, kami masuk ke kawasan wisata yang menurut informasi dari salah satu pekerjanya luasnya sampai 5 hektar. Begitu masuk, kami melihat lahan hijau menghampar luas dengan latar belakang gunung. Nama gunungnya saya gak tau persis, kalau teman-teman ada yang tau, plis kasih tau saya ya. Pohon-pohonya banyak dan asri.

Hai, kami sudah sampai di De’Ranch Lembang Bandung

Beberapa pekerja terlihat menuntun kuda yang ditunggangi para wisatawan. Kebanyakan wisatawan lokal. Dan rata-rata mereka adalah keluarga. Iya sih, tempat ini memang cocok untuk wisata family ya, sesuai dengan konsep awal yang ditawarkan.

Para keluarga ini ada yang duduk-duduk ngampar menggelar tikar di rerumputan sambil makan baik makan bekal yang mereka bawa sendiri atau beli di cafe dan food court yang ada di De’Ranch. Sebagian yang lain, duduk-duduk di meja, ngobrol santai dengan keluarganya, dan tentu sambil makan-minum.

Waktu itu saya nyobain beli kentang goreng dan air putih dalam kemasan. Karena lagi hamil, jadi saya gak makan yang macem-macem. Minum juga cukup air putih. Selain sehat dan bisa mengurangi dahaga, harganya juga murah. Haha. Irit kan?

Di De’Ranch ini kerasa banget sejuknya. Lembang gitu loh. Udah terkenal dingin ke mana-mana. Tapi walaupun siang itu dingin, tetap saya melihat beberapa wisatawan yang mengenakan baju seadanya alias yang mini-mini. Pikir saya apa ya enggak kedinginan. Saya aja yang pakai kerudung, baju lengan panjang, dan celana panjang gini masih kedinginan.

Kentang sudah habis, saatnya jalan-jalan keliling De’Ranch. Memang kami memutuskan untuk mengitari tempat wisata yang diresmikan tahun 2007 ini dulu sambil lihat-lihat apa aja sih yang ditawarkan salah satu tempat wisata andalan Lembang ini. Kalau sudah tau aktivitas dan permainannya, kami baru akan memutuskan naik apa aja.

Well, sebenarnya cara ini agak menghabiskan waktu sih. Kami ke sini, njujug aja datang, mampir karena kami akan pulang menuju rumah mertua di Subang. Dadakan juga. Mana sempat googling. Ada baiknya kalau mau pergi ke tempat wisata itu ceki ceki dulu websitenya atau cari di Google lah, reviewnya gimana, bagus enggaknya. Survei singkat dulu lah. Karena kemarin kami gak sempat survei, jadi weh kelabakan. Cuma modal pernah baca cerita tentang De’Ranch ini di blognya teman blogger bernama Ulu (Bandung Diary). Thanks Ulu yang udah nulisin reviewnya!



Salah satu pentingnya survei sebelum wisata adalah bisa memperkirakan dana yang dibutuhkan berapa. Jangan sampai pas kita wisata malah jadi merana karena dompet jebol. Survei gak harus terjun langsung ke lapangan/tempat wisata, riset kecil-kecilan aja, misalnya tanya ke saudara/teman, atau googling. 

Baca: Liburan Keluarga Tanpa Merana, Begini Caranya!

Keliling-keliling De’Ranch, kami lihat ada Factory Outlet yang menjual segala perlengkapan cowboy. Posisinya ada di sayap kiri De’Ranch, dari pintu masuk belok kiri. Di depannya ada tulisan Factory Outlet plus dua orang patung penjaga berseragam ala-ala Indian gitu. Lihat gambarnya di bawah ini ya.

Kalau teman-teman mau beli oleh-oleh khas De’Ranch bisa di tempat ini. Saya kemarin beliin Akmal t-shirt warna hijau pupus/hijau muda ngejreng gitu, ukuran S yang biasanya fit untuk anak usia 3-4 tahun. Itu udah size yang paling kecil. Karena Akmal masih usia 2 tahun, kaosnya jadi kegedean. Gak papa lah, simpan aja dulu. Dipakai nanti kalau dia sudah besaran. Kalau sekarang, Akmal sudah usia 3,5 tahun, baju De’Ranch-nya sudah muat dan sering dipakai bahkan udah mulai lecek dan melar. Hahaha. Ohya, harga bajunya Rp 50.000.

Saya dan suami gak beli apa-apa, cukuplah beliin t-shirt aja buat Akmal. Sudah cukup bahagia bisa beliin anak baju. 😀

tempat wisata di Bandung

Tenda Indian

Dari Factory Outlet, kami keliling lagi. Ada anak-anak yang tengah asyik bersepeda keliling bersama teman-teman sebayanya. Di sini, memang disediakan jalur khusus sepeda, bisa dipakai oleh anak-anak. Dewasa kayaknya gak ada deh. Sepedanya bisa sewa. Jalur sepedanya mengililingi tenda-tenda ala Indian seperti yang ada di gambar di bawah.

Saya gak tertarik nyobain sepeda ini karena Akmal juga masih kecil. Belum bisa naik sepeda roda dua. Dia baru bisa naik yang sepeda roda empat atau tiga.

Sekilas, saya malah tertarik dengan tenda-tenda Indian ini. So etnik banget! Mengingatkan saya dengan kenangan waktu tahun 2009 mengunjungi Death Valley di California dulu. Di sana, ada juga tenda-tenda semacam ini yang memang kental banget nuansa Amerikanya. Sayang stok foto-fotonya ada di komputer rumah di kediaman orang tua, jadi saya tidak bisa buka-buka deh. Ntar lah kalau balik kampung, saya mau copy fotonya dan ceritain di blog ya.

Keliling De’Ranch jalan kaki itu pegel, lumayan! Apalagi sambil hamil dan gendong anak. Wakakak. Somehow, Akmal masih takut sama kuda, dia gak berani dekat-dekat. Dengar suara ringikan kuda aja, dia mengkeret. Langsung pegangan saya atau suami erat-erat.

Pelan-pelan kami coba rayu Akmal supaya dia mau cobain naik delman. Seumur dia, dia belum pernah naik delman, dan ini bakalan jadi momen pertama dia naik delman, kalau dia mau.

Dibujuk sekali dua kali dia gak mau, masih takut. Kata suami, ya sudahlah kalau dia enggak mau, jangan dipaksa, daripada nanti trauma.

Hihi, dasar sayanya keukeuh, tetap aja rayu-rayu Akmal. Eh lama-lama dia mau. Hihi, langsung saya cuss beli tiket naik delman di counter penjualan tiket permainan. Naik delman ini tiketnya seharga Rp 30.000 untuk sekali putaran. Satu delman bisa diisi 3 orang penumpang dan 1 kusir. Satu putaran itu kira-kira 10 menitan lah.

Sempet foto dan bikin video waktu kami naik delman ini, tapi sayang ngeblur dan goyang banget. Gak layak kalau ditampilin di blog. Naik delman kan goyang-goyang gitu ya, udah ambil beberapa kali foto, tetap aja gak ada satupun yang fokus. 😀 Yang penting ada gambar delman sebelum kami naik.

Terakhir, sebelum bosan dan sebelum pulang, saya kepengen banget naik kuda langsung. Bukan delman ya, tapi kudanya langsung. Iya, ada! di De’Ranch ada. Gak perlu khawatir kalau belum bisa naik kuda, kan nanti ada mamang yang siap bantuin kita menuntun kuda. Kita mah sebagai penumpang cukup duduk manis aja di atas punggung kuda 🙂

Saya tawarin suami dia  mau atau enggak naik kuda, karena kami berdua sama-sama belum pernah menunggang kuda. Saya sih mau banget. Kalau dia mau, nanti bisa gantian. Pas saya naik kuda, dia jagain Akmal. Giliran dia naik, saya yang gantian jagain Akmal.

Tapiii…ternyata dia gak mau, gak tau deh kenapa, mungkin takut. wkwkwk 😛

Jadilah saya sendirian antre beli tiket untuk kuda tunggang. Harganya Rp 25.000/orang untuk satu kali putaran. Sudah bayar tiketnya, saya ambil rompi dan topi khusus cowboy. Yeah, keren gak?

Eh rupanya gak hanya orang dewasa saja yang pengen naik kuda. Anak-anak juga ada loh. Di belakang saya persis ada anak sekitar umur 7-8 tahun ikut antre juga mau naik kuda tunggang. Ya ampun dek, kamu sekecil gitu aja udah berani naik kuda, tante aja baru mau pertama kali naik kuda tunggang *__*

tempat wisata di Bandung

Antre dulu ya..

Sepuluh menit antre, saya dapat giliran naik kuda. Iya, antrenya lumayan lama juga. Saya kirain boleh langsung naik, eh ternyata harus antre karena ada banyak pengunjung yang juga kepengen naik kuda tunggang. Mungkin karena week end ya, jadi lumayan ramai juga tempat ini.

Kesan saya pertama kali naik kuda tunggang itu: seru dan nagih! Adrenalinnya terpacu. Pertama-tama sih wajar ya ada rasa takut gitu, takut kalau jatuh nanti gimana, takut kalau nanti tiba-tiba kudanya ngamuk. Hahaha. Apalagi saya lagi hamil 😀

Untunglah gak papa. Mamang kudanya nuntun si kuda pelan-pelan kok, gak terlalu lari. Sepanjang putaran dia banyak cerita tentang kuda-kuda di De’Ranch, kerjaan dia sebelum di De’Ranch, pendapatan dia berapa, dan sebagainya. Saking serunya dia cerita, tau-tau udah satu putaran, dan selesai deh! Sebelum turun dan ganti penumpang, saya diajak foto-foto bersama kuda dulu sama si mamang.

Selain sepeda, delman dan kuda tunggang, di De’Ranch ini masih banyak aktivitas dan permainan lain kok misalnya kuda poni, triker, the gold hunter, fun boat, kolam pancing, flying fox, balon air, loncat anak, tangkap ikan, trampolin, panahan, kolam Indian, kuda ayun, peti luncur, kid trick, pony kidz, keliling Lembang, dan menunggang kuda ke luar lokasi De’Ranch (riding out). Wohooo, tentunya tiap-tiap permainan ini masih perlu bayar lagi ya, harganya bervariasi dari Rp 15.000 – Rp 200.000. Lumayan lah ya buat family time dan kumpul-kumpul main sama keluarga.

Baca: Tempat Family Time di Bandung

Kalau teman-teman dari dalam kota/kabupaten Bandung, untuk menuju ke De’Ranch ini bisa naik mobil, angkot, atau motor. Kemarin kami naik mobil, ongkos parkirnya Rp 5.000. Kalau teman-teman mau ke sini sama rombongan besar, bisa juga sewa bus, parkirnya ada juga.

Kalau dari luar kota misalnya Jakarta, alternatifnya bisa pakai mobil via Cipularang keluar tol Pasteur menuju Lembang. Kalau naik bus, bisa turun Terminal Leuwipanjang, ke sananya bisa nyambung pakai angkot atau naik ojek online. Lumayan jauh sih. Pakai kereta juga bisa. Turun Stasiun Kota Bandung. Beli tiketnya bisa online di Tokopedia [sponsored, read disclosure]. Dari Stasiun Kota Bandung bisa naik angkot, ojek, taksi atau sewa mobil. Tapi saya gak terlalu hafal rute angkot Bandung. Maafkan…

Jadi gimana, setelah baca tulisan dan lihat foto kami di De’Ranch Lembang Bandung ini, teman-teman tertarik gak mau ke sini? Atau malah udah pernah ke sini? Buat yang pernah ke sini, apa yang paling mengesankan selama main-main di sini? Kalau saya, pengalaman pertama naik kuda tunggang, tegang tapi seru!

Ya sudah ya, blogpost untuk kali ini, semoga cerita tentang pengalaman kami menjajal wisata kuda ala cowboy di De’Ranch Lembang Bandung ini bermanfaat, kapan-kapan saya tuliskan juga tempat wisata destinasi lain.

See you!

<

/p>


23 Komentar

echaimutenan · 24/08/2016 pada 3:28 pm

tergantung tempat wisatanya… pesawat aja infant bayar
btw, aku dari dulu pengen banget kesini g jadi2

    Armita Fibriyanti · 24/08/2016 pada 3:37 pm

    infant bayar Rp 200.000 ya Mbak. Hahaha, iya nih saking lamanya aku lupa bayar atau enggak pas masuk sini.

    Ayo Mbak, ke sini. Raffi pasti suka, asal gak takut sama kuda. Akmal dulu takut kuda soalnya wkwkwk

April Hamsa · 24/08/2016 pada 8:01 pm

ah jadi gak disaranin gendong2 bayi atau hamil utk jalan2 mengelilingi sana ya ehehhehe
tempatnya bagus, moga2 bisa ksana suatu saat nanti 😀

Rusydina Tamimi · 25/08/2016 pada 1:10 pm

aku pernah kesini, bagus banget tempatnya 😀
suka kaktus2 juga yang sebelum masuk itu pengen beli tapi kalo dibawa ke rumah pasti matinya -_-

rametech · 27/08/2016 pada 4:44 pm

Pernah baca-baca artikel lain tentang tempat ini, tapi belum pernah sama sekali ke sana mbak, huhuhu
pengen deh kapan ke sana

novaviolita · 30/08/2016 pada 11:10 am

pernah ke lembang menginap..dan maribaya cuma dileqatin tok..hiks..

Keke Naima · 30/08/2016 pada 1:59 pm

kebiasaan saya juga, tuh. Kalau mau bepergian, harus survey dulu 😀

    Armita Fibriyanti · 31/08/2016 pada 6:49 am

    Iya Mbak, penting juga untuk survey-survey dulu sebelum pergi-pergi 🙂

satriabajahitam.com · 14/10/2016 pada 9:31 am

Berkuda, hwaaa, pengin banget. Di sini dah jarang liat kuda …
BTW, mbak, setelah naik kuda apa dibebasin atau terus dituntun ‘pawang’nya? x)

masbidin · 15/10/2016 pada 9:14 pm

kapan ya bisa dateng kesini dan naik kuda?
belum pernah naik kuda sama sekali euiy

Heri Daffodils · 22/10/2016 pada 12:36 pm

Padahal gw tinggal di Bandung, tapi belum pernah sekalipun ke lembang .
hahhaha kampungan yaa gw

Davin · 24/10/2016 pada 8:21 pm

asik…. dapet info baru lagi….

kira-kira ada angkutan umumnya ga mba untuk menuju tempat wisata itu ?

Ahmad · 08/12/2016 pada 6:47 am

tapi sayangnya jauh dari tempat aku …..

Cerita Hamil Anak Kedua – Armita Fibriyanti · 06/09/2016 pada 2:33 pm

[…] Baca: Wisata Kuda ala Cowboy di De’Ranch Bandung […]

Wisata Kuda Ala Cowboy Di De’Ranch Bandung · 14/09/2016 pada 2:27 am

[…] Baca selengkapnya… […]

Lembang Park Zoo, Liburan Seru Bareng Keluarga - Armita Fibriyanti · 05/02/2023 pada 12:55 am

[…] wisata di Lembang yang tak kalah seru untuk dikunjungi adalah Farm House Lembang, De’Ranch Lembang, Geger Bintang Matahari, dan destinasi wisata Lembang […]

The Great Asia Afrika, Tiket 50K Bisa Mengunjungi Banyak Negara - Armita Fibriyanti · 11/02/2023 pada 9:57 pm

[…] di Lembang yang tak kalah seru untuk dikunjungi adalah Lembang Park Zoo, Farm House Lembang, De’Ranch Lembang, Geger Bintang Matahari, dan destinasi wisata Lembang […]

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.