Ramadhan di Turki. Seru banget!
Berkesempatan 2 minggu untuk tinggal di Istanbul Turki tahun 2022 lalu, membawaku memiliki pengalaman baru yang menarik.
Apalagi waktu aku dan teman-teman ke negeri dua benua ini, bersamaan waktunya dengan bulan puasa atau Ramadhan.
Seperti apa pengalamanku menjalani ibadah ramadhan di Turki ini?
Teman-teman bisa baca tulisanku sampai bawah ya.
Siapa tahu nanti kalian juga berkesempatan merayakan ramadhan di Turkiye dan semoga pengalamanku ini bisa menjadi gambaran saat kalian ke sana.
Suasana Ramadhan di Turki
Kami tiba di Turki akhir Maret 2022 atau sekitar 2 hari sebelum hari pertama puasa.
Dua hari pertama ini aku manfaatkan untuk adaptasi suhu dan lingkungan.
Waktu itu sudah awal musim semi, jadi suhu sudah mulai menghangat. Walau bagiku masih terasa dingin sih.
Suhu berkisar antara 9 – 17 derajat celcius. Yang paling kerasa dingin adalah ketika ada tiupan angin laut yang menusuk karena posisi Istanbul ada di tepi laut.
Adaptasi suhu ini bisa diakali dengan cara memakai baju hangat berlapis-lapis. Mulai dari baju dalam, kaos/sweater dan masih pakai mantel atau jaket tebal lagi.
Untuk bawahan, aku pakai legging/long john, celana panjang dan/rok panjang.
Kaos kaki gak pernah lepas karena dingin banget.
Menu makanan selama sahur dan berbuka puasa di Turki, tidak ada masalah sama sekali.
Karena kami menginap di apartemen salah satu warga Indonesia yang sudah tinggal di Turki.
Menu sahur dan berbuka kami seringnya kami order ke beliau untuk disediakan makanan cita rasa Indonesia di Turki.
Namun kami juga sesekali buka puasa di luar apartemen. Biar bisa merasakan langsung menu makanan khas Turki.
Di tulisanku di bagian bawah, aku cerita pengalamanku ikut buka puasa bareng warga asli Turki.
Perbedaan Islam Turki dan Indonesia
Orang Turki jarang sholat? Beberapa temanku ada yang menanyakan perihal ini.
Kalau kita lihat sejarah Turki, memang Turki ini negara sekuler ya.
Tidak ada agama resmi di Turki. Pemerintahnya memberikan kebebasan kepada penduduknya untuk memeluk agama dan hati nuraninya.
Presentase pemeluk Islamnya mencapai 99%. Hampir seluruh penduduknya muslim. Sunni merupakan sekte terbesar.
Walau sebagian besar penduduknya muslim, tapi karena sekuler, orang-orangnya cuek aja.
Misalnya mereka bebas makan dan minum di tempat umum saat bulan puasa.
Restoran tidak ditutup kain seperti di kita di Indonesia. Jadi orang-orang masih bisa melihat aktivitas mereka ngapain aja di dalam restoran.
Wanita muslim juga banyak yang tidak berhijab.
Sholat 5 waktu juga merupakan hal yang istimewa. Kalau mereka melihat kita sholat 5 waktu tuh kayak wow banget karena mereka jarang sholat tepat 5 waktu.
Tapi yang taat-taat juga ada kok.
Kalau di Indonesia, awal Ramadhan ada tradisi munggahan atau cucurak atau kumpul bersama keluarga dan sahabat untuk makan-makan bersama sebelum puasa.
Waktu aku di Turki, tidak menemukan tradisi ramadhan seperti yang kita punya.
Entah karena aku baru sampai, atau aku kurang mengeksplor untuk tanya sana sini.
Selain itu, menjelang Ramadhan, biasanya supermarket, pasar penuh dan jalanan macet karena masyarakat borong kebutuhan ramadhan.
Ada juga yang udah mudik untuk merayakan hari puasa pertama bersama keluarga besarnya.
Berapa Lama Waktu Puasa di Turki?
Lamanya waktu puasa di Turki tentu bervariasi tergantung ramadhan jatuh di musim apa. Dan juga lokasinya ada di mana.
Awal Ramadhan di Turki 2022 lalu, jatuh di awal musim semi. Jadi kami berpuasa sekitar 15-16 jam.
Waktu sahur di Turki jam 4 pagi dan buka puasa pukul 19.00 – 20.00. Khususnya daerah Istanbul.
Cuaca tidak terlalu terik sehingga gak haus-haus banget.
Untuk daerah di Turki lainnya misalnya Bursa, Izmir, Ankara, Konya, Adana, dan lain-lain pasti akan berbeda sedikit.
Buka Puasa Bersama Orang Turki Asli
Selama 2 minggu, kami tinggal di apartemen yang disewa oleh orang Indonesia.
Makanan dan minuman selama ramadhan kebanyakan kami order ke beliau.
Ada satu waktu, kami diundang oleh relasi warga negara asli Turki untuk ikut berbuka puasa bersama keluarga beliau.
Tanpa menyiakan kesempatan istimewa ini, kami segera meluncur pakai taksi ke alamatnya.
Syok banget waktu sesi buka puasa karena Masya Allah makanannya buanyaak dan terdiri dari beberapa sesi.
Sesi pembuka minum air putih dan kurma. Ada juga yang menyediakan ayran atau minuman yogurt khas Turki.
Selanjutnya adalah makan sup Turki yang berisi daging dan sayur. Lalu ada juga roti, keju.
Sudah itu doang?
Belum, masih ada lagi donk.
Setelah beres ronde satu, sisa makanan di meja dibereskan dan diganti dengan makanan berat selanjutnya.
Wow!
Sementara ada yang bertugas membereskan makanan di meja, kami sholat magrib dulu.
Dilanjutkan makanan berat ini. Isinya nasi, ayam, salad.
Sebenarnya ada nama dari makanan khas Turki ini, tapi aku gak tau apa namanya. Lihat aja di gambar aku ya.
Setelah makan besar, masih ada ronde berikutnya.
Ya Allah, ini tuan rumah benar-benar menjamu tamunya dengan baik.
Disediakan minuman teh dan segala camilannya. Dari mulai churos, biji-bijian, segala ada.
Dan, gelas yang berisi teh gak pernah kosong.
Kalau mau mulai kosong, pasti diisi lagi sama tuan rumahnya. Kita terus diajak ngobrol sampai larut malam.
Aku sendiri karena gak bisa bicara pakai Bahasa Turki, malah sampai tertidur dengar temanku ngobrol dengan tuan rumah.
Sudah pamitan berkali-kali tapi tetap gagal pulang karena tuan rumah menahan kami terus.
Padahal kami sudah ngantuk dan kekenyangan.
Tau-tau jam 23.00 dan kami pun harus pulang.
Awal Ramadhan di Turki 2023 akan tiba sebentar lagi. Kira-kira tanggal 23 Maret 2023.
Semoga kita semua disampaikan di bulan suci mulia ini. Aamiin. Mari panen pahala.
Baiklah, begitulah pengalamanku ramadhan di luar negeri khususnya Turki.
Semoga bermanfaat ya.
0 Komentar