Tips Mudik Membawa Balita Naik Pesawat Terbang ternyata belum pernah saya tulis di blog ya. Padahal beberapa kali pernah menulis tips tentang mudik lebaran sambil membawa anak naik mobil dan kereta api, tapi mudik yang naik pesawat terbang sambil membawa anak belum pernah. Karena belum pernah, jadi kepikiran buat nulis tentang tips gimana caranya kalau harus mudik naik pesawat tapi sambil bawa anak (balita dan bayi).

Baca: Tip Mudik Lebaran Bersama Bayi dan Balita Menggunakan Kereta Api.

Baca: Tip Mudik Bersama Bayi dan Balita Menggunakan Mobil

Alhamdulillah ya teman-teman, hari ini sudah masuk hari ke 12 bulan Ramadhan. Sudah hampir separuh jalan. Gimana ibadah Ramadhannya? Masih lancar semua ya. Seminggu pertama di bulan Ramadhan kemarin, saya gak ikutan puasa dan ibadah tarawih. Biasalah, namanya juga perempuan, lagi ada tamu bulanan. Jadi saya skip dulu sementara ibadah puasa dan sholat.

Hampir separuh Ramadhan sudah terlewati. Artinya sebentar lagi sudah mulai terasa aura mudiknya ya. Insya Allah saya dan keluarga juga mudik tahun ini. Setiap tahun, kami usahakan untuk selalu mudik ke kampung halaman. Mumpung orang tua masih pada ada, mumpung saudara di kampung juga masih sehat semua, mumpung ada rezeki, dan kesempatan. Kapan lagi ngumpul sama saudara-saudara yang lain kalau gak waktu Lebaran, yekan? Lebaran itu paling ramai, yang biasanya di waktu lain gak pernah mudik, tapi waktu Lebaran pasti pada mudik.



Di keluarga saya, ada siklus mudik lebaran 2 tahun sekali. Maksudnya lebarannya digilir. Misalnya tahun kemarin, kami mudiknya ke kampung suami di Subang, Jawa Barat. Maka tahun ini giliran kami mudik ke kampung saya di Purworejo, Jawa Tengah. Tahun depan, Insya Allah kami mudik lagi ke Subang. Gitu aja digilir tiap tahun. Biar adil. Biar semua kebagian. Berlaku sama untuk Idul Fitri dan Idul Adha ya. Tapi di selang-seling. Misalnya tahun ini Idul Fitri-nya di Subang tapi Idul Adha-nya di Purworejo. Tahun depan ikutan Idul Fitri di Purworejo dan Idul Adha-nya di Subang.

Mudik dari Bandung ke Subang, efektifnya memang naik mobil pribadi. Naik kereta malah jauh. Naik bus umum, lama. Naik motor? sepertinya kurang aman.

Mudik dari Bandung ke Purworejo, pernah beberapa kali naik kereta. Selain stasiunnya dekat dari rumah di Purworejo, naik kereta itu enak banget. Jauh dari macet dan waktu tempuhnya singkat. Jarak Bandung ke Purworejo itu sekitar 350 km. Bisa ditempuh dengan kereta api dalam waktu sekitar 8 jam perjalanan.

Mudik dari Bandung ke Purworejo, paling sering naik mobil pribadi. Membawa dua balita dan barang-barang yang segabrek-gabrek, mau gak mau mudiknya naik mobil. Memang waktu tempuhnya jadi lebih lama, sekitar 10 jam. Itu kalau gak macet. Kalau macet sekitar 12 jam. Tapi kami pernah juga kejebak macet, ada kali 15 jam di jalan Bandung – Purworejo. Sedih sih, capek kena macet. Tapi ya nikmatin ajalah.

Baca: Mudik Bersama Balita? Bisa! Ini Caranya

Tips Mudik Membawa Balita Naik Pesawat Terbang

Momen Mudik Itu Membahagiakan karena Nenek dan Cucu Bisa Ketemu.

Kalau gak mau kena macet ya enaknya naik pesawat. Sejam sampai. Di Purworejo gak ada bandara, paling dekat lokasi bandara ada di Jogja. Jogja – Purworejo waktunya sekitar 1 jam. Jadi total waktu mudik jika kami mau naik pesawat sekitar 4 jam (1 jam perjalanan dari rumah ke bandara di Bandung + 1 jam waktu tunggu di bandara + 1 jam perjalanan Bandung – Jogja + 1 jam Jogja – Purworejo). Sebenarnya lumayan banget menghemat waktu ya.

Akmal dan Azril belum pernah mudik naik pesawat terbang. Ke Bandara sering, tapi cuma untuk antar dan jemput ayahnya yang hampir tiap bulan terbang ke luar kota. Saya juga sejak menikah dan punya anak, sudah gak pernah terbang ke mana-mana. Kangen juga sebenarnya kepengen naik pesawat.

Kadang ya kepikiran kepengen mengajak mereka jalan-jalan ke mana gitu yang rada jauh. Cuma biar mereka ngerasain sensasinya naik pesawat terbang. Pasti mereka bakalan senang. Tapi kalau ingat biaya yang tidak sedikit alias lumayan mihil juga bawa dua balita naik pesawat terbang, akhirnya ditunda dulu deh jalan-jalan naik pesawat terbangnya. Moga-moga lain kali ada waktu dan rezeki yang luas dan lapang ya, supaya anak-anak bisa ngerasain enaknya naik pesawat terbang.

Pernah beberapa kali baca tips yang ditulis oleh teman blogger lain yang mudik sambil membawa anaknya naik pesawat terbang. Saya baca baik-baik., saya coba ingat-ingat, siapa tahu nanti ada kesempatan naik pesawat terbang membawa balita bayi.

Udah kebayang sih rempongnya bakalan kayak gimana bawa bayi dan balita di pesawat. Apalagi kalau hanya saya sendirian. Tapi mudik kan bakalan ada suami yang nemenin, jadi bisa saling bantu. Satu orang tua bisa pegang satu anak. Wekekek. Beda lagi kalau kasus saat hamil tapi harus mudik ke kampung halaman. Pernah saya ceritain di blogpost terpisah ya.

Baca: Saat Ibu Hamil Harus Bepergian Jauh, Amankah?

Dari tulisan-tulisan teman-teman blogger tentang tips mudik membawa bayi dan balita naik pesawat terbang, saya mau rangkum di blog saya ya. Biar saya enggak lupa. Dan siapa tahu, ada juga teman-teman lain yang butuh informasi dan tips gimana caranya biar gak rempong mudik bawa anak naik pesawat terbang:

  1. Beli Tiket Pesawat Jauh-Jauh Hari

Waktu mudik naik kereta, saya suka pesan 3 bulan sebelum Lebaran. Ini berlaku sama juga kalau naik pesawat ya. Coba hunting promo tiket pesawat atau tiket pesawat murah 1). Kalau beli mepet-mepet lebaran biasanya suka mahal. Kan kita maunya dapat tiket pesawat yang murah. Apalagi perginya sekeluarga. Kalau bisa dapat yang murah, kan lumayan banget uangnya bisa buat dipakai untuk keperluan yang lain.

Saat cari tiket pesawat ini, kalau bisa cari yang jam jadwalnya yang agak siang. Supaya ngepasin jam tidur anak. Jadi nanti anak gak rewel di pesawat. Kalau siang juga, pagi-paginya gak ribet berangkat dari rumahnya. Tapi, disesuaikan lagi sih dengan kondisi dan keadaan tiap keluarga.

Ohya, jangan sampai ketinggalan pesawat ya. Apalagi salah hari berangkat. Tiket bisa hangus dan terpaksa kita malah beli tiket lagi yang baru. Tuh kan, maunya murah malah payah. Wkwk :p

2. Bawa Barang Secukupnya

Ingat ya, ini mudik, bukan minggat. Bawa barang secukupnya. Apalagi mudik naik pesawat sambil bawa anak. Kalau naik mobil kan semua barang bisa masuk. Tapi kalau naik pesawat kan terbatas jumlah barang yang bisa dibawa. Paling satu orang dewasa maksimal bawa barang 20 kg. Beda pesawat, beda kebijakan. Baju atau oleh-oleh secukupnya aja. Baju bisa pakai metode cuci-kering-pakai, jadi lumayan hemat.

3. Bawa Bekal Makanan dan Mainan

Untuk bayi yang masih MPASI, jangan lupa bawa bekalnya ya. Kita gak mau anak rewel karena ia kelaperan. Orang tuanya biasa puasa, enggak makan atau minum. Tapi kalau bayi atau balita kan kasihan kalau harus ikut-ikutan puasa.

Tips Mudik Membawa Balita Naik Pesawat Terbang

Bawa Bekal MPASI yang Disimpan Seperti Ini.

Mainan bisa bawa secukupnya saja. Bawakan yang paling favorit, supaya anak tidak mudah bosan.

4. Bawa Buku Catatan Medis

Tidak selalu ditanyakan sih oleh maskapainya, tapi in case diperlukan, bawa aja. Kalau ada apa-apa, nanti penanganannya bisa lebih cepat.

5. Bawa Gendongan dan/atau Stroller

Perjalanan naik pesawat itu biasanya perjalanan jauh. Antisipasi pegal-pegal saat harus gendong-gendong anak, mending bawa aja gendongan. Jenis gendongannya terserah mau yang kayak gimana, yang penting aman dan nyaman untuk ibu dan anak.

Kalau stroller ini antisipasi banget buat bawa anak saat harus jalan jauh. Dan bisa dipakai juga kalau anak lagi tidur, bisa ditaruh anaknya di kereta dorong ini. Bawa yang ringan dan bisa dilipat masuk ke kabin ya.

Tips Mudik Membawa Balita Naik Pesawat Terbang

Stroller yang seperti punya saya ini memang ringan, tapi masih terlalu besar kalau buat masuk ke kabin pesawat.

6. Patuhi Peraturan Selama Perjalanan

Peraturan dibuat untuk dilaksanakan ya. Maka demi keselamatan perjalanan, sebaiknya kita patuhi. Ajarkan anak kita juga mematuhi peraturan. Misalnya, saat harus memakai sabuk pengaman dalam pesawat, usahakan pakai. Saat tidak boleh menyalakan HP, kita juga harus mematuhi peraturan ini.

Yang baru pertama kali mudik naik pesawat sambil membawa anak mungkin akan deg-degan ya. Takut anaknya rewel, takut rempong, khawatir ketinggalan pesawat dan lain sebagainya. Sebenarnya kuncinya adalah ketenangan orang tua. Ketenangan itu menular. Kalau orang tuanya tenang, Insya Allah anak-anaknya juga ikut tenang kok.

Hati-hati di jalan ya. Tetap awasi anak, jaga kesehatan dan juga keselamatan ya. Apapun moda transportasi saat mudik nanti, semoga kita semua selamat sampai kampung halaman. Orang tua dan saudara kita sudah menunggu ^^

Ada lagi yang mau bagi tips mudik membawa balita naik pesawat terbangShare yuk, di kolom komentar ya…


1) This is a sponsored post, please read disclosure




14 Komentar

rani yulianty · 07/06/2017 pada 10:46 am

Waaaah, seru ya anak-anak naik pesawat, dulu pertama kali ajak Fathan naik pesawat usia 8 bulan, hihihi…rempong, tapi seneng karena disediakan mainan dan makanan bayi di pesawat

    Armita Fibriyanti · 07/06/2017 pada 1:04 pm

    Wah Fathan jalan ke mana nih?

sumbercenel · 07/06/2017 pada 1:22 pm

Boleh dicoba tu mbk untuk trik nya, terkadang bingung ketika bawa anak agar tidak ribet.

    Armita Fibriyanti · 14/06/2017 pada 10:05 am

    Yuk, cobain 🙂

hidupsimpel · 07/06/2017 pada 1:27 pm

Memang mbk, anak kecil kalau di ajak naik pesawat pasti rewel terus, biasanya ada rasa takut kalau pesawat nya jatuh kebawah hhii

    Armita Fibriyanti · 14/06/2017 pada 10:06 am

    Anak kecil takut jatuh ya..

Dyah Prameswarie · 09/06/2017 pada 8:55 am

Al baru dua kali naik pesawat dengan jarak tempuh 1 jam. Yang pertama masih usia 3 bulan, kexua usia 2 tahun. Entah deh kalau sekarang mau anteng gak tuh bocah *galau 😀

    Armita Fibriyanti · 14/06/2017 pada 10:29 am

    Sekarang aktif pisan ya, Teh 🙂

herva yulyanti · 09/06/2017 pada 9:14 am

aku belum berani bawa anakku mba takut jerit2an hehehe soalnya pas aku ke Manado ada ibu2 bawa batitanya mau take off dia jerit2an nangis kejer dan aku yang ada persis dikursi belakang merasa terganggu juga jadi aku masih cemas kalau bawa anakku takut nangis kek gitu :p

shona vitrilia · 09/06/2017 pada 2:32 pm

pas suami dinas di padang dulu, sempat beberapa kali bolak balik oake pesawat. Alhamdulillah semua lancar. tapi ga tau deh kalo sekarang. anak2 bs seberani dl ga yaaa.. mungkin harus ada pengalihan kayak mainan yg teteh bilang d atas

Yasinta Astuti · 09/06/2017 pada 4:32 pm

Aku belum nih ngajak io naik pesawat.
Jadi catetan juga juga kalau jalan-jalan naik pesawat, mudik mah aku pake motor jadi soalnya deket cuma 1 jam hihi

susie ncuss · 09/06/2017 pada 5:45 pm

Blm punya anak (doain yah, teh. Hehe…) , jd blm bs ngebayangin. Heheh

Evi Sri Rezeki · 10/06/2017 pada 10:44 am

Belum pernah mudik pake pesawat hehe. Dan belum pernah ada pengalaman mudik sama ponakan kecil pake pesawat juga. Suatu hari pasti kepake nih ilmunya dari Teh Armita 🙂

Nefertite Fatriyanti · 10/06/2017 pada 10:46 am

Seru pasti ya, anak-anak diajak naik pesawat

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.