Long weekend kemarin, saya dan keluarga pulang kampung ke rumah mertua di Subang. Pulang kampung kemarin memang ada tujuan khusus yaitu untuk menghadiri pernikahan adik ipar saya. Acaranya memang sengaja di setting pas long weekend supaya waktunya agak longgar dan tentu supaya saudara yang dari jauh bisa datang.

Acara pernikahan adik ipar saya kemarin Alhamdulillah lancar. Ada kendala-kendala kecil ya lumrah dan wajar ya. Tapi paling kerasa sebelnya pas pengulu datang terlambat. Dijadwalkan akad nikah pukul 9 pagi eh tapi penghulu baru datang pukul 11 siang. Telat 2 jam. Mengecewakan ya. Kasian pengantinnya sudah deg-degan nungguin akad eh malah si bapak datang terlambat. Huhuhu.

Alhamdulillah acara akadnya lancar. Pengantin pria bisa lancar mengucapkan akad, tidak grogi dan tidak diulang. Langsung sah disaksikan oleh wali nikah, saksi, dan para hadirin. Setelah selesai akad, pengantin istirahat sejenak dan 2 jam kemudian dilanjutkan dengan acara resepsi menerima tamu undangan.

Hadir di pesta pernikahan sebenarnya agak-agak tricky untuk ibu menyusui seperti saya. Saya harus memilih baju yang ada bukaan depannya untuk memudahkan saya menyusui Azril. Memang Azril sudah berusia 1,5 tahun. Intensitas menyusu dia tidak sesering waktu ASI ekslusif dulu. Ya iyalah, dia kan sudah agak besar. Sekarang sewaktu-waktu di siang hari dia masih minta menyusu. Kalau malam hari masih menyusu setiap 3 jam sekali.

Makanya kalau pergi-pergi siang hari saya sekarang masih menggunakan baju yang busui friendly agar kebutuhan menyusu Azril terpenuhi. Termasuk ketika menghadiri pernikahan adik ipar saya kemarin. Saya sengaja memilih baju yang ada kancing depannya.

Bajunya saya bikin sendiri. Eh bukan, maksudnya saya design sendiri dan dijahitkan ke penjahit langganan, hehe. Mana bisa saya jahit sendiri, la wong bisanya cuman tusuk jelujur aja. Wekekek. Bawahannya pakai rok dengan bahan kain batik yang dulu saya beli waktu main ke Jambi. Kalau gak salah nama motif kain batiknya itu “duriah pecah”. Mungkin karena di Jambi banyak durian kali ya, jadi sampai dijadikan motif kain batik.

Nah pas nikahan kemarin, outfit ini saya padu padankan dengan tas berbahan dasar dari pandan. Ada hiasan decoupage nya. Yang gambar bunga-bunga di tas itu loh. Itu namanya decoupage. 

Buat pecinta dunia crafting, decoupage ini sudah enggak asing ya. Tapi buat orang awam mungkin akan  heran ketika mendengar atau membaca decoupage. Apakah decoupage itu? Cung siapa yang bertanya-tanya?

Decoupage ini adalah salah satu jenis seni menghias objek dengan cara menggunting sebuah motif dan kemudian menempelkannya di permukaan objek benda tersebut. Objeknya bisa apa aja dari mulai talenan, meja, kursi, ataupun tas anyaman pandan seperti yang saya pakai ini. Cara menempelkannya ya dengan lem. Katanya sih lemnya khusus ya, tapi persisnya jenis lem apa, saya gak terlalu paham juga.

Btw, tas decoupage dari bahan anyaman pandan ini lagi kekinian loh. Pernah lihat beberapa kali di undangan yang pakai tas cantik model gini. Simple tapi elegan.

Tas decoupage gini bisa dapat di mana sih? Coba kepoin akun Instagram @bykunn Ada banyak pilihan motif tas custom decoupage. Pilih aja yang sesuai dengan selera teman-teman. Kalau saya kemarin sengaja pilih yang motif bunga aster warna orange soalnya mau saya pakai bareng baju batik orange saya. Ceritanya biar matching gitu.

Motifnya bisa custom. Maksudnya bisa pilih gambarnya mau ditaroh sebelah mana. Mau di atas semua, atau di bawah semua atau samping kanan dan kiri juga bisa. Nanti crafter-nya akan nunjukkin beberapa pilihan posisi motif yang bisa teman-teman pilih.

Tas pandan ini memang cocok banget buat dipakai ke pesta baik pesta undangan nikahan atau acara lain. Tapi kalau mau dipakai buat acara santai yang cenderung casual juga bisa. Mau dipakai dengan tali bisa, tanpa tali juga bisa. Fleksible sih, gimana kebutuhannya aja. Cuman karena tasnya kecil, jadi gak bisa muat banyak. Paling isinya cuma dompet, HP, tissue, kunci motor/mobil, kacamata, bedak dan lipstik. Wekekek. Kita gak bisa masukin barang-barang yang besar seperti sepatu atau sandal karena pasti gak muat.

Saya sendiri suka banget sama tas pandan decoupage ini. Warnanya, motifnya, ukurannya, pas banget dengan selera saya. Etnik banget. Apalagi ini produksi dalam negeri dan sekaligus buatan tangan alias handmade. Produk handmade itu di mana-mana pasti ekslusif karena dibuat dengan cinta. Harganya? Terjangkau! Kalau teman-teman pengen juga punya tas custom decoupage yang simple dan cantik seperti kayak punya saya ini, bisa cuss langsung ke sini ya:

INSTAGRAM @BYKUNN




13 Komentar

Ria Bilqis · 20/12/2016 pada 12:14 pm

Penghulu telat sampai 2 jam, bikin pengantin deg-degan lebih lama. Oh ya tas nya Ok juga mbak…

tettyhermawati · 20/12/2016 pada 12:20 pm

suka ihhh bagusss tasnyaaa…

Levina · 20/12/2016 pada 12:28 pm

Iih, cakep juga ternyata dari anyaman pandan ini yak. Daun pandan maksudnya kah? Terus perawatannya bagaimana supaya ga cepat rusak?

    Armita Fibriyanti · 23/12/2016 pada 7:50 am

    Iya, daun pandan maksud saya. Biar gak cepet rusak, caranya selalu jaga agar tetap kering, tidak lembab 🙂

Ratna Dewi · 20/12/2016 pada 1:33 pm

Lucu euy tasnya. Nggak cuma bisa dipakai kondangan, buat hang out juga oke nih.

AdrianaDian · 20/12/2016 pada 4:55 pm

Iya ih, pengen juga punya decoupage ini, kesannya anggun ya mak kalo pake ini. Sekrang baru mau nyari-nyari siihhh. mudah-mudahan ntar ketemu yang cocok ah.. Hehehee

Miftha kaje · 21/12/2016 pada 6:19 am

Cantik mak tasnya.. Girly banget…
Warnanya bagus..
Iti tempelan bunhanya rapih.. Gak kliatan kalo tempelan.. Mungkin karena pake lem khususnya itu ya.. Jadi penasaran lem apaan.. Hehe

prananingrum · 21/12/2016 pada 9:24 am

orang sekarang kreatif2 ya mbak..pandan bisa dibikin tas…wangi dan cantik ya

winnymarlina · 21/12/2016 pada 9:38 am

kreatif tidak kelihatan sama sekali dari pandan

winnymarlina · 21/12/2016 pada 9:40 am

keratif salut kak

Ceria Wisga · 29/12/2016 pada 4:33 pm

Simple tapi keren bangeeeet 😀

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.