Mom and Son Talk

Beberapa minggu menjelang kelahiran bayi, saya sudah membuat daftar barang kebutuhan bayi yang perlu dibeli. Saya menggunakannya sebagai patokan akan beli yang mana saja. Saya prioritaskan yang penting-penting saja dulu seperti popok, baju, celana, selimut, jaket, bedong/kain pernel, kaos kaki, selendang, kosmetik sederhana (baby oil dan minyak telon), sisir, gunting kuku bayi, kaos dalam, perlak, alas ompol, dan kapas bulat (untuk membersihkan sisa kotorannya karena pup).

Sedangkan barang kebutuhan yang dibeli untuk keperluan saya adalah bra menyusui, korset, pembalut nifas, celana dalam, penampung asi/breast pad. Kebutuhan lain seperti baju kancing depan, kain jarik, dan sarung sudah saya punyai dari sebelum hamil, jadi gak perlu beli. Lumayan menghemat pengeluaran.

Kenapa saya belinya yang penting-penting saja? Karena kebutuhan bayi setelah lahir itu banyak banget. Ya biaya sandang, pangan, sampai perlu alokasi biaya untuk kebutuhan pendidikannya kelak. Jadi, ada beberapa barang yang saya skip pembeliannya karena saya anggap gak terlalu butuh. (lebih…)

Tips Agar Mudah Menikah

Tips Agar Mudah Menikah

Tips Agar Mudah Menikah. Memasuki umur 20 tahunan, mulai banyak yang menanyakan kapan aku akan menikah. Bukan pertanyaan yang mudah aku jawab karena aku bukan satu-satunya penentu kapan aku bisa menikah. Aku tidak bisa menikah sendiri, yang pasti harus ada mempelai prianya. Sementara waktu itu belum ada pria yang dengan berani melamarku. Sama seperti wanita lain, maka jika ada yang menanyakan kapan aku menikah, aku hanya bisa menjawab “Mohon doanya ya, semoga disesegerakan”.

Sambil terus meminta agar didoakan untuk dapat segera bertemu jodohku, aku pun memasang target kapan aku akan menikah. Target ini aku jadikan sumber motivasi bahwa aku tidak boleh melupakan kodratku sebagai wanita yang membutuhkan pria untuk melengkapi separuh hidupnya. Umur 25 tahun kalau bisa aku sudah menikah, itulah targetku. Kenapa 25? Sederhana saja, karena Ibuku menikah juga di umur 25 tahun.

25 tahun kurang 2 bulan. Aku belum juga menemukan jodohku. Galau mulai meracau. Gimana ini target menikah umur 25 tahun, mungkinkah terlaksana?! (lebih…)

Bubur Mutiara “Cinta Ibu”

Dua hari yang lalu, lihat anak saya, Akmal (2 tahun) lahap banget makan kolak pisang di rumah tetangga. Satu mangkok habis. Memang sih, saya jarang bikin kolak, soalnya gak kuat sama manisnya. Eh la kok ini Akmal malah doyan banget.

Lihat nafsu ngemil Akmal yang naik daun dengan makan kolak, saya jadi kepikiran untuk buatin dia kolak juga. Tapi e tapi, lihat stok di rumah gak ada bahan buat bikin kolak. Hahaha. Yang ada cuma santan dan bubur mutiara. Ya wes, eksekusi aja deh bubur mutiaranya. Mutiara ini terbuat dari sari pati sagu yang dibentuk bola-bola kecil.



Sagu adalah salah satu jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia selain nasi, dikonsumsi terutama oleh masyarakat di daerah Indonesia bagian timur. Peran sagu hampir sama dengan nasi, jagung, umbi-umbian yaitu sebagai sumber karbohidrat dimana karbohidrat merupakan pemasok utama kebutuhan energi tubuh.

Okelah, jadi deh kemarin saya buatin camilan sehat untuk Akmal yaitu bubur mutiara ‘Cinta Ibu’. Hahaha. Namanya lebay banget ya. Biarin deh, buatnya dengan penuh cinta soalnya. Qiiqiiqii. Cara bikin Bubur Mutiara “Cinta Ibu” gampang banget. Saya yakin teman-teman juga pasti bisa kok.

Bubur Mutiara “Cinta Ibu”

(lebih…)