Tambah Anak Lagi? Atau Cukup? Satu Cukup. Akmal baru lahir. “Sudah ah, satu aja anaknya. Aku kasihan lihat kamu tadi meregang nyawa” ungkap suami beberapa hari setelah aku melahirkan anak pertama kami, Akmal. Kalimat tersebut masih segar terngiang di telingaku tatkala suami menyodorkan proposal untuk menambah anak lagi. Katanya anaknya cukup Read more…
Euforia pendaftaran CPNS begitu membahana selama 3 bulan terakhir ini. Dimulai dari pengumuman formasi, heboh cari SKCK, persiapan persyaratan, pendaftaran online, pengumuman lolos pemberkasan, sampai ujian tertulis. Milis rame, grup whatsapp ribut, timeline penuh, berita tivi berdenging, semua cerita tentang CPNS.
Tadinya saya gak diijinkan ikut tes CPNS satupun sama si suami. Apalagi kalau kerjanya di Jakarta, big no! harus ninggalin anak, suami gak keurus, capek bolak balik Bandung-Jakarta dan berbagai keribetan-keributan yang menyertainya. Pokoknya harus tinggal dirumah, kerja dari rumah, ngurusin anak & suami. Titik.
Kalau mau kerja diluar rumah, pilihannya cuma satu: Dosen.
Eh tapi kira-kira September akhir kemarin dia menawarkan kepada saya untuk coba ikutan daftar dosen UNPAD. (lebih…)
Pernah baca tentang 3 panggilan Allah kepada kita beberapa waktu yang lalu di Facebook. Saya lupa yang ngepost siapa, kalau gak salah sih Ust. Yusuf Mansur ya (kalau salah, tolong koreksi lagi ya).
Di tulisan itu dijelaskan kalau Allah memanggil kita hanya 3 kali (sedikit sekali ya).
Tidak ada ibu jadi-jadian hanya karena dia melahirkan secara SC. Tidak ada status ibu paruh waktu hanya karena dia membantu suami kerja diluar. Ibu adalah Ibu, meski berbekal ridho suami dia harus berjibaku dengan dunia luar rumah untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga. Ibu adalah Ibu yang juga butuh istirahat di Read more…