Cara merawat tali pusar bayi yang baru saja dilahirkan memang agak-agak tricky ya. Salah sedikit saja bisa menyebabkan infeksi. Atau malah juga bisa menyebabkan luka. Kayak waktu dulu pas bayinya Azril (anak kedua saya, sekarang usia 2 tahun), ada sedikit benang kain kasa yang tersisa pas tali pusarnya putus. Karena benangnya “nyangkut”, lalu timbul semacam daging kecil berwarna kemerahan di bagian “udel”nya. Lain kali saya ceritakan detailnya ya. Kali ini saya lagi mau berbagi gimana cara merawat tali pusar bayi baru lahir.

Seperti kita tahu bahwa tali pusar merupakan jaringan yang menghubungkan antara plasenta ibu dengan sang janin. Pada bayi yang baru lahir, bagian inilah yang merupakan bagian paling sensitif, sekali saja kita salah melakukannya, maka infeksi pun akan dengan mudah menyerang bayi kita, sehingga kita perlu memperhatikannya dengan baik-baik.

Baca: Cerita Melahirkan Anak Kedua

Pada saat bayi lahir, maka tali pusar yang sudah dijepit dengan klep akan dibalut dengan kain kasa selama tali pusar belum lepas. Hal tersebut dilakukan agar tali pusar tidak mengalami infeksi, sehingga dalam melakukan perawatan bayi yang baru lahir (1) terutama pada tali pusar merupakan hal yang sangatlah penting.

Tali pusar pun akan lepas setelah bayi berumur beberapa hari, setiap bayi memiliki kondisi yang berbeda, sehingga tidak semua bayi memiliki waktu yang sama. Tali pusar pada bayi pun akan mengering dengan sendirinya tanpa harus menggunakan obat tertentu. Seingat saya, tali pusar Akmal dulu mengering pas usia 9 hari. Sedangkan Azril, tali pusarnya putus pas usia 7 hari. Beda-beda sih ya.



Pada saat melakukan perawatan pada tali pusar, dibutuhkan cara yang harus diketahui oleh sang ibu, terlebih lagi pada ibu yang baru pertama kalinya memiliki anak, dan belum memiliki banyak pengalaman. Cara yang dilakukan pun juga tidaklah sembarangan, karena apabila melakukan perawatan yang salah dapat menyebabkan infeksi bahkan bisa juga menyebabkan penyakit tetanus. Dalam membersihkannya pun jangan sekali-kali menggunakan betadine atau salep tanpa adanya anjuran dari dokter, karena kulit bayi masih terlalu sensitif.

Sebenarnya mudah loh membersihkan tali pusar bayi baru lahir. Tapi mungkin karena bayi baru lahir itu masih ringkih dan terlihat sangat lemah, kita sebagai Ibu sering merasa takut dan was-was. Khawatir kalau kesengol, bayinya akan sakit. Khawatir nanti kalau copot, gimana rasanya. Dan berbagai kekhawatiran lain.

Di bawah ini, saya tuliskan ya gimana cara mudahnya melakukan perawatan pada tali pusar bayi yang baru lahir dengan cara yang benar:

  1. Setiap habis mandi, gantilah kain kasa pembungkus tali pusar dengan kasa yang baru. Kasa zaman sekarang itu sudah steril, jadi sepengalaman saya, kasanya tidak perlu di celupkan dengan alkohol. Lagian kayaknya sekarang udah gak pakai alkohol ya untuk perawatan bayi. Iya gak? Apa teman-teman masih pakai alkohol juga untuk perawatan bayinya?
  2. Cara menganti kasa sterilnya cukup mudah kok. Buka kain kasa yang lama (yang masih menempel di tali pusar bayi) secara hati-hati. Lalu ganti dengan kain kasa yang baru dengan cara melilitkannya pelan-pelan. Diuntel-untel aja istilahnya.
  3. Untuk menghindari tali pusar basah, maka mandikan bayi dengan cara di lap, dan jangan memandikan bayi dengan merendam jika tali pusarnya belum lepas.
  4. Gurita bayi tidak perlu digunakan karena gurita ini bisa menyebabkan tali pusar tergesek-gesek. Lagian zaman sekarang, sudah banyak dokter dan praktisi kesehatan yang tidak menyarankan penggunaan gurita. Akmal dan Azril, dua-duanya tidak ada yang pakai gurita. Alhamdulillah sampai sekarang baik-baik saja. 🙂
  5. Apabila tali pusar infeksi, maka akan ditandai dengan tali pusar bernanah, berwarna kemerahan serta apabila ditekan bagian tersebut bayi akan menangis karena sakit. Jika hal tersebut terjadi, maka segeralah membawa bayi ke dokter anak.

Baca: Agar Anak Terbiasa Mandi Air Dingin, Ini Caranya!

Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Infeksi pada tali pusar Azril. Yang gambar kiri (before) itu menunjukkan infeksi, muncul daging kemerahan di udelnya. Foto kanan (after) setelah diobati selama 2 mingguan. Alhamdulillah kempes dan lama-lama hilang.

Tentang infeksi pada talir pusar bayi, ini kejadiannya sempat menimpa Azril. Sekitar usia sebulan, tali pusarnya pernah infeksi. Ditandai dengan tali pusarnya yang bengkak, ada daging kecil yang nongol di lubang tali pusarnya. Daging lembek yang berwarna kemerahan (lihat foto di atas ya).

Sempat panik, karena saya kira penyakit apaan. Daripada panik terus-terusan, langsung saya konsultasikan penyakit ini ke dokter. Kata dokter ini memang infeksi. Lalu untuk obatnya, Azril dikasih antibiotik yang bubuk, dioles/dibersihkan pakai Alkafil (kasa alkohol yang mengurangi adanya infeksi). Seingat saya tidak ada obat yang diminum, semuanya obat luar.

Biaya berobatnya memang tidak mahal. Waktu dua tahun lalu, kalau tidak salah saya keluar uang sekitar Rp 150.000. Sejumlah Rp 75.000 untuk biaya dokter anak di Bandung, sisanya untuk beli antibiotik bubuk dan Alkafil. Beli obatnya di apotek Kimia Farma, yang mana memang lokasinya sama dengan tempat praktek dokter anaknya di Bandung. Tempat prakteknya beda ya dengan tempat praktek dokter kandungan perempuan di Bandung langganan saya.

Baca: Dokter Kandungan Perempuan di Bandung

Walaupun biayanya murah, tapi tetap saja lebih baik tidak sakit daripada harus berobat. Mencegah lebih baik. Oleh karenanya, kita sebagai ibu dalam melakukan perawatan pada tali pusar haruslah bisa melakukannya dengan cara yang benar dan sangat berhati-hati. Sebab, bagian tersebut merupakan bagian yang sangatlah sensitif dan rawan akan infeksi. Untuk mencegah supaya tali pusar tidak kena infeksi, sebelum melakukan perawatan pastikan tangan kita benar-benar steril ya. Apabila tali pusar terkena air, maka segera keringkan dengan cotton buds atau kain kasa yang steril.

Selalu perhatikan perkembangan tali pusar pada bayi. Pastikan jika tali pusar pada bayi semakin hari semakin mengering.

Semoga bermanfaat ya, terima kasih sudah membaca tulisan saya tentang perawatan bayi terutama merawat tali pusar bayi. Pernah mengalami infeksi pada tali pusar bayi seperti Azril? Atau punya cerita menegangkan lainnya seputar tali pusar bayi? Share yuk…


(1) Sponsored link, please read disclosure




4 Komentar

shona vitrilia · 09/06/2017 pada 2:30 pm

anak2ku Alhamdulillah pd cepet, 3-4 hari klo ga salah. Cuma Athar kemaren sempat berdarah beberapa kali. kayaknya efek pake pospak.. setelah dkasi beta**** n berhenti dl dpakein pospaknya Alhamdulillah ga lagi.

nofan · 09/06/2017 pada 5:16 pm

Ini hal yang terkadang diabaikan, padahal sangat penting untuk kesehatan sang baby…

kasih · 19/10/2018 pada 12:46 pm

halo klo boleh tau nama dsa nya siapa dan di kimia farma mana? kbtulan anak ku lg ngalamin yg sama

    Armita Fibriyanti · 19/10/2018 pada 2:27 pm

    Halo Teh. Saya lupa nama tepatnya dsanya siapa. Beliau praktek di Kimia Farma Cinunuk. Semoga anaknya lekas sembuh ya.

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.